12 Ribu Pemudik Padati Bandara Adisutjipto Yogyakarta

Red: Karta Raharja Ucu

Senin 13 Aug 2012 23:27 WIB

Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Enam hari jelang lebaran (H-6), Senin (13/6), arus mudik melalui Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta mengalami peningkatan signifikan. Diperkirakan lebih dari 12 ribu penumpang kedatangan dan keberangkatan mampir di bandar ini.

"Arus mudik mulai meningkat signifikan sejak Ahad (12/8), jumlah penumpang untuk keberangkatan dan kedatangan masing-masing berkisar pada angka enam ribu orang. Hari ini diperkirakan angka lebih dari 12 ribu penumpang untuk keberangkatan dan kedatangan," kata Manager Personalia dan Umum PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Cahyadi, Senin (13/8).

Menurutnya, jumlah penerbangan juga mulai meningkat dari sebelumnya sekitar 40 penerbangan dalam satu hari. Saat ini sudah mencapai 45 penerbangan dalam satu hari.

"Mendekati hari H nanti, kami perkirakan jumlah penumpang akan semakin meningkat dan bisa mencapai 18 ribu penumpang karena ada lima maskapai yang mengajukan penerbangan ekstra," ujarnya menjelaskan.

Peningkatan jumlah penumpang tersebut, kata dia, didominasi tujuan Jakarta-Yogyakarta dan Yogyakarta-Jakarta. "Lebih dari 60 persen penumpang tujuan Jakarta, sedangkan kota lainnya meliputi Denpasar, Surabaya, Balikpapan dan Banjarmasin," terang Cahyadi.

Lebih lanjut Cahyadi mengatakan, diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi mulai H-2 hingga H-1 dengan jumlah penumpang mencapai 18 ribu orang. "Sedangkan arus balik diperkirakan mulai terjadi lonjakan sejak H+2 dengan prediksi 18.000 penumpang juga," katanya.

Tak hanya penerbangan nasional, peningkatan juga terjadi pada penerbangan internasional. Peningkatan rata-rata 250 penumpang per hari, saat ini sudah menembus angka 400 penumpang per hari. "Apalagi satu Maskapai AirAsia menambah satu penerbangan ekstra tujuan Kuala Lumpur-Yogyakarta, arus mudik di terminal internasional memang didominasi tenaga kerja Indonesia (TKI)," selorohnya.