Polda Jabar akan Terjunkan Satgas Pengurai Kemacetan di Pantura

Rep: lilis handayani/ Red: Taufik Rachman

Jumat 03 Aug 2012 16:09 WIB

Kendaraan berjubel di salah satu ruas jalan Indramayu-Losarang, Jawa Barat, Ahad (4/9). Mulai Ahad dini hari puncak arus balik sudah terjadi di Pantura dengan padatnya kendaraan di beberapa titik kemacetan. Foto: Republika/Wihdan Hidayat Kendaraan berjubel di salah satu ruas jalan Indramayu-Losarang, Jawa Barat, Ahad (4/9). Mulai Ahad dini hari puncak arus balik sudah terjadi di Pantura dengan padatnya kendaraan di beberapa titik kemacetan.

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON – Koordinasi dan kerja sama di antara para kapolres di wilayah hukum Jabar sangat penting dalam pengamanan arus mudik dan balik. Karenanya, Kapolda Jabar, Irjen Pol Putut Eko Bayuseno meminta, setiap kapolres menghilangkan ego sektoral.

‘’Jangan hanya mementingkan pengamanan di wilayah sendiri tanpa memperhatikan pengamanan di wilayah hukum lain,’’ tegas Putut, saat memantau persiapan pengamanan arus mudik dan balik di wilayah Pantura, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Jumat (3/8).

Putut mengungkapkan, pihaknya juga telah membuat kerja sama antarpolres di Jabar-Jateng. Sebelumnya, kerja sama dan koordinasi antarpolres juga telah dilakukan di wilayah Cirebon. Menurut dia, kerja sama tersebut sangat dibutuhkan karena arus mudik dan balik merupakan momentum semua pihak.

Sementara itu, disinggung mengenai sumber kemacetan, Putut menyebutkan ada beberapa titik. Yakni pasar tumpah dan jalan yang menyempit (bottle neck). Ditambah lagi, sekitar tempat-tempat peristirahatan, seperti SPBU, restoran, dan tempat ibadah.

Untuk antisipasi kemacetan, terang Putut, maka penjagaan harus sudah dilakukan sejak sebelum kemacetan itu terjadi. Bahkan, Polda akan menerjunkan anggota satuan tugas (satgas) pengurai kemacetan. ‘’Mereka terutama akan ditempatkan di perbatasan daerah,’’ kata Putut.

Sedangkan menyangkut kesiapan infrastruktur, Putut mengaku terus berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Bina Marga. Dia optimis, jalur pantura sudah dapat dilalui pemudik saat Lebaran.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Cirebon Kabupaten, AKBP Hero Henrianto Bachtiar menerangkan, satgas pencegah kemacetan akan mengendarai kendaraan roda dua dalam menjalankan tugasnya. Pasalnya, kendaraan roda dua bisa fleksibel dalam menembus kemacetan di pantura. ‘’Mereka menggunakan sistem loncat kodok,’’ ujar Hero.

Maksudnya, setiap ada kemacetan di titik tertentu, satgas akan langsung bergerak untuk memandu pemudik dan mengurai kemacetannya. Selain dengan sistem buka tutup, cara lainnya dengan pengalihan jalur.

Hero menambahkan, untuk daerah rawan macet di jalur mudik pantura Cirebon, setidaknya ada 11 titik. Yakni Tegalgubug, Arjawinangun, Tegalkarang, Kanci, Gebang, Kedawung, Celancang, Weru, Plered, Losari, maupun Tol Pejagan.

Terpopuler