Jalur Alternatif Ambarawa Salatiga Miskin Rambu Lalu Lintas

Rep: bowo pribadi/ Red: Taufik Rachman

Jumat 27 Jul 2012 15:54 WIB

Antrean panjang kendaraan bermotor di Jalan Raya Cipacing, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jabar, Ahad (4/9). Arus balik kendaraan para pemudik mencapai puncaknya pada Ahad. Foto: Republika/Aditya Pradana Putra Antrean panjang kendaraan bermotor di Jalan Raya Cipacing, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jabar, Ahad (4/9). Arus balik kendaraan para pemudik mencapai puncaknya pada Ahad.

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN—Sarana dan prasarana di jalur Ambarawa- Salatiga masih sangat minim. Padahal jalur ini akan menjadi salah satu jalur alternatif yang dipersiapkan untuk mudik Lebaran 2012.

Berdasarkan pantauan di lapangan, di jalur ini masih minim rambu- rambu lalulintas dan penerangan jalan. Selain itu kondisi infrastruktur jalan yang ada juga banyak mengalami kerusakan di sejumlah titik.

Dengan kondisi ini, jalur Ambarawa- Salatiga  rawan kecelakaan, terutama pada malam hari. Selain banyak tikungan tajam dan tanjakan ‘ciluk ba’ (black spot), di jalur ini juga banyak terdapat lubang jalan.

Persoalan kian bertambah manakala di sejumlah lokasi rawan di jalur ini di jalur ini juga masih minim rambu- rambu lalulintas. “Para pengguna jalan yang akan memanfaatkan jalur ini harus ekstra hati- hati,” ungkap Hermawan (35) pengguna jalan asal Salatiga yang dikonfirmasi di lokasi, Jumat (27/7).      

Ia menuturkan seperti di kawasan Banyuputih, masih banyak lubang jalan yang menganga di bagian tengah maupun di pinggir badan jalan. Jumlah rambu- rambu lalulintas yang ada juga sangat terbatas dan kurang penerangan.

Pada malam hari, situasi jalan sangat gelap dan lubang jalan yang ada tidak terlihat. Lubang jalan tidak terlihat bisa mencelakai pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor. '' Ini harus menjadi perhatian pihak terkait. Perlu penambahan rambu- rambu lalulintas di titik- titik rawan,” lanjut Hermawan.

Terkait dengan minimnya rambu- rambu lalulintas ini juga diamini oleh Warsono (45), pengemudi angkutan umum Ambarawa- Salatiga, warga Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Menurutnya, jamak terjadi pengguna jalan keluar jalur akibat tidak tahu lokasi yang dilalui merupakan tikungan tajam. “Ini karena di lokasi tersebut tidak terpasang rambu- rambu petunjuk bagi pengguna jalan,” ujarnya.

“Mestinya di setiap tikungan tajam atau di lokasi perempatan dengan jalan desa di pasang rambu- rambu lalulintas. Jangan sampai rambu- rambu lalulintas ini dipasang setelah banyak memakan korban,” katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Semarang, Prayitno Sudaryanto mengatakan, untuk penambahan rambu- rambu lalulintas tengah dipersiapkan.

Terutama di jalur- jalur yang akan dimanfaatkan untuk jalur alternatif  bagi para pengguna jalan atau pemudik yang akan melintas di Kabupaten Semarang. Selain rambu- rambu lalulintas, juga dipersiapkan penunjuk arah.

Hal ini untuk memudahkan para pengguna jalan dalam mengakses jalur- jalur alternatif tersebut. “Kami sudah memetakan titik- titik dan lokasi penambahan rambu lalulintas ini,” jelasnya.

Terpopuler