MUI: Perlu Evaluasi Mudik

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Johar Arif

Selasa 06 Sep 2011 16:44 WIB

Ribuan pemudik bermotor antre masuk ke dalam kapal di pelabuhan Bakauheni, Lampung, Ahad (4/9). Puncak arus balik Lebaran dari Bakauheni menuju pelabuhan Merak, Banten, terjadi Ahad. Foto: Republika/Agung Supriyanto Ribuan pemudik bermotor antre masuk ke dalam kapal di pelabuhan Bakauheni, Lampung, Ahad (4/9). Puncak arus balik Lebaran dari Bakauheni menuju pelabuhan Merak, Banten, terjadi Ahad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bersilaturhim selama musim lebaran di kampung halaman diperbolehkan dalam agama. Tetapi, proses dan cara melaksanakan anjuran agama itu mesti diimbangi dengan memperhatikan skala prioritas. Tak boleh melalaikan kewajiban untuk perkara sunnat. Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia, Ma’ruf Amin kepada Republika di Jakarta, Selasa (6/9)

Pernyataan itu diungkapkan menyikapi meningkatnya angka kecelakaan saat mudik lebaran tiap tahunnya. Markas Besar Polri mencatat angka kecelakaan lalu lintas meningkat selama mudik lebaran 2011. Hingga H+5 terdapat 4.006 kasus. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding tahun lalu yaitu 3.010 kasus, atau meningkat 33,08 persen. Kecelakaan tak hanya menyebabkan kerugian harta benda, tapi juga menyebabkan hilangnya nyawa.

Ma’ruf menjelaskan ritual mudik mesti ditempuh dengan cara yang aman sehingga tidak membahayakan nyawa sendiri ataupun orang lain. Di saat yang sama, mudik hendaknya tidak menjadikan kewajiban seperti shalat terbaikan. Ke depan, pihaknya berharap agar mudik lebaran mengalami perbaikan. Tidak hanya dari aspek keamanan dan kenyamanan, tetapi juga kesesuaian terhadap syariah. “Harus lebih hati-hati,”katanya

Sekjen MUI, Ichwan Sam, menyarankan perbaikan perilaku mudi di masa mendatang. Pelaksanaan mudik sepatutnya dilaksanakan dengan mengedapnkan prinsip kehati-hatian. Terutama bagi para pemudik yang membawa kendaraan pribadi, baik motor ataupun mobil. Pihaknya secara rutin membuat dan mengedarkan imbaun mudik aman melalui spanduk ataupun brosur khusus mudik. Mengingat fenomana kecelekaan selama mudik tiap tahunnya menjadi keprihatinan MUI.

Tag :

Terpopuler