Kepadatan Pemudik di Bakauheni Mulai Menurun

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

Senin 05 Sep 2011 15:05 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI - Arus balik pemudik pejalan kaki di Pelabuhan Bakauheni yang akan menyeberang ke Merak, Banten, berkurang pada Senin (5/9). Pengurangan itu terlihat sekitar pukul 13.15 WIB karena sejumlah jalur antrean di loket elektronik sudah tampak menurun.

Sebelumnya, sejak pagi hari, pejalan kaki memadati jalur antrean loket hingga keluar jalur antrean. Mereka tiba dalam jumlah besar dari Terminal Induk Rajabasa. Sebagian besar penumpang telah menyeberang ke Pelabuhan Merak Banten menaiki kapal yang antre menunggu peumpang di sejumlah dermaga.

Namun, meski tampak berkurang, penumpang pejalan kaki masih mengalir deras di loket dan tidak membutuhkan waktu lama langsung menuju tangga naik kapal atau "gang way". Kedatangan penumpang di pelabuhan tersebut memang sulit ditebak karena adakalanya tiba dalam jumlah besar hingga membeludak keluar jalur antrean loket.

Namun adakalanya penumpang turun drastis bahkan terkadang antrean penumpang lengang, begitu seterusnya karena menyesuaikan dengan keberangkantan dari Terminal Induk Rajabasa. Penumpang pada H+4 ini tampak ramai karena sebagian besar merupakan pekerja informal atau keluarga yang tidak terikat dengan sebuah perusahaan.

Selain itu, sebagian besar mereka juga hanya mengisi liburan bersama anaknya masih sekolah karena jatah libur tiga hari ke depan. Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Yanes Lentenga, memprediksikan tidak akan ada lonjakan dalam jumlah pesar arus balik pemudik di pelabuhan karena sebagian besar pemudik telah menyeberang ke Pulau Jawa.

Lonjakan dalam jumlah besar telah terjadi pada H+3 dan H+4 kemarin karena merupakan hari terakhir libur Lebaran untuk para pegawai negeri sipil dan swasta.

Berdasarkan data, jumlah pemudik yang telah menyeberang dari Pulau Sumatera menuju Jawa melalui pelabuhan tersebut mencapai 344.885 orang pejalan kaki dan dalam kendaraan. Kemudian, jumlah kendaraan yang telah menyeberang mencapai 71.352 unit yang terdiri atas kendaraan roda dua, roda empat, bus dan truk.