REPUBLIKA.CO.ID, MERAK - Tujuh kapal bantuan yang akan dioperasikan menjelang Lebaran 1432 Hijriyah, memiliki kapasitas tampung lebih sedikit dari pada kapal Roll on Roll of (roro) yang selama ini berada di lintasan Merak - Bakauheni.
"Muatan yang bisa tertampung di kapal bantuan, tidak sebanyak kapal roro yang ada, kapasitas muatan kapal bantuan hanya 50 sampai 60 kendaraan," kata Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) kelas I Banten, Baptis Soegiharto, Jumat (19/8).
Ketujuh kapal bantuan tersebut diantaranya, Ferindo 5, Rodhita, Pulo Telo, Kalibodri, Dharma Ferry IX, Gelis Rauh, dan Raja Enggano. "Kapasitas kendaraan itu adalah kendaraan campuran, dari minibus sampai truk," katanya.
Diharapkan dengan adanya kapal bantuan milik ASDP Indonesia Ferry dan swasta, dirinya berkeyakinan antrean kendaraan pada arus mudik lebaran mendatang dapat teratasi. "Harapan kami, semuanya dapat teratasi dengan baik," katanya.
Senda diungkapkan Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, La Mane. Menurut dia, mengoptimalkan kapal pada arus mudik lebaran mendatang, diharapkan memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa transportasi.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin melakukan pengaturan pengoperasian kapal, sehingga antrean kendaraan saat arus mudik lebaran mendatang tidak terlalu panjang," katanya.
Namun demikian pihaknya meyakini, pengoperasian kapal sebanyak 38 mendatang akan mampu mengatasi antrean. "Dengan adanya rencana 38 kapal yang beroperasi, sepertinya antrean terjadi tidak sampai panjang," katanya.
Apalagi kata La Mane, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, pengoperasian kapal 28 unit saat arus mudik lebaran 2010, tidak membuat antrean kendaraan menunggu sampai berhari-hari menyeberang ke Bakauheni, Lampung dari Pelabuhan Merak," katanya.