Tukul Arwana, tak Pernah Lupa Zakat

Rep: Firda Bahalwan/ Red: Hafidz Muftisany

Senin 23 Jul 2012 12:12 WIB

Tukul Arwana Foto: Republika/Yurri Erfansyah Tukul Arwana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komedian dan presenter, Tukul Arwana berbagi pengalaman puasa, terutama tentang zakat dengan ROL. Bagi host acara 'Bukan Empat Mata' ini, Berzakat itu adalah ibadah. Dengan memberikan 2,5 persen dari harta untuk orang yang membutuhkan itu wajib hukumnya. 

"Gak hanya saat di bulan puaasa saja sebenarnya di hari biasapun berzakat itu harus selalu di lakukan. Saya mengeluarkan zakat bisa dari penghasilan saya yang saya dapatkan. Kita harus perhatian lebih kepada orang yang memerlukan bantuan," ungkapnya kepada ROL.

Tukul yang memang dikenal suka berbagi ini tak segan memberi kepada orang-orang yang mungkin jarang mendapat perhatian.

 

"Saya memberikan kepada tetangga sekitar, pondok pesantren.  Biasannya ada pengajian di rumah saya janda ibu-ibu anak yatim, saya percaya kepada istri saya untuk mengelola acara-acara tersebut karena saya sibuk bekerja di luar," ujar suami Susiana ini.

Sementara untuk tradisi mudik, Tukul selalu mewajibkan dirinya kembali ke kampung halaman di tengah padatnya acara.

"Kalo mudik sudah tradisi dari tahun ketahun saya pasti mudik, apalagi kalau sudah ketemu sama keluarga di sana, waaaahh rasanya seneng banget liat anak-anak pada ngumpul terus sambil saya bagi-bagikan uang baru untuk mereka," ujarnya.

Tukul punya tips tersendiri untuk mudik jika jadwal pekerjaannya sangat padat. "Biasanya kalau kerjaan gak terlalu padet, saya bisa pergi sebelum lebaran tiba, tapi kalau jadwal padat, biasanya saya milih dua minggu setelah lebaran dan memesan tiket jauh sebelum waktunya tiba," terangnya.

Jalur Pantura yang langganan macet juga tak luput dari perhatian pria kelahiran 16 Oktober  48 tahun lalu ini. "Tapi yang saya paling gak suka kalau masuk ke jalur pantura, karena di situ macet parah pasti, apalagi kalau waktu mudik macetnya bikin pusing. Saya sih saranin bikin jalan tol baru nanti kemacetan bisa teratasi," pungkasnya.

Terpopuler