Fakta Sejarah Nuzulul Quran yang Perlu Kita Ketahui

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah

Senin 18 Apr 2022 18:53 WIB

Seniman menyelesaikan pembuatan lukisan kaligrafi pada Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasional di Masjid Raya Jakarta Islamic Center, Jakarta, Senin (18/4/2022). Pameran yang digelar dalam rangkaian peringatan Nuzulul Quran itu menghadirkan lebih dari 100 karya seniman kaligrafi dari 26 negara dan berlangsung hingga 22 April 2022. Fakta Sejarah Nuzulul Quran yang Perlu Kita Ketahui Foto:

1

Saat itu, Nabi Muhammad SAW yang berusia 40 tahun enam bulan delapan hari menurut tahun Qamariah atau 39 tahun tiga bulan tiga hari menurut tahun Syamsiyah sedang berada di Gua Hira untuk menenangkan hati. Para sahabat Nabi Muhammad yang merupakan orang-orang hebat, berperan penting dalam penyusunan Alquran.

Dikutip dari Daily Sabah pada Jumat (2/6/2017), selama 23 tahun Muhammad sebagai nabi, ayat-ayat Alquran dihafal saat diturunkan. Sekitar 42 juru tulis menulis ayat-ayat tersebut pada bahan yang berbeda seperti kertas, kain, pecahan tulang, dan kulit.

Ketika Rasulullah sedang beruzlah di gua Hira (sekitar lima kilometer dari Makkah), tiba-tiba Jibril datang membawa wahyu. Jibril memeluk dan melepaskan Rasulullah SAW. Hal ini diulanginya sebanyak tiga kali. Tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijrah, Nabi menerima wahyu untuk pertama kalinya.

Dikutip dari NU Online pada Rabu (22/5/2019) dalam proses turunnya Alquran secara bertahap, wahyu pertama yang diterima Nabi adalah Surat al-Alaq dari ayat satu sampai lima. “Iqra’ bismi rabbikal ladzi khalaq, khalaqal insana min alaq. Iqra wa rabbukal akram. Alldzi allama bil qalam. Allamal bil qalam. Allamal insana ma lam ya’lam,” kata Jibril pada kali ketiga membaca Surat Al-Alaq ayat 1-5.

Dikutip dari Kitab At-Tibyan fi Ulumil Qur’an, ini merupakan awal mula turun wahyu, awal mula turun Alquran. Sebelum peristiwa agung ini terjadi, beberapa petunjuk mengisyaratkan semakin dekatnya turun wahyu dan kenabian Rasulullah SAW. Sebagian tanda itu adalah mimpi Rasulullah yang disusul dengan peristiwa nyata sesuai dengan mimpinya. Tanda lainnya adalah kesenangan uzlah (menyepi) Rasulullah SAW menjelang turunnya wahyu.