Ramadhan Ibarat 'Hari Raya Ilahi' yang Istimewa, Ini Penjelasan Ulama Turki

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah

Ahad 17 Apr 2022 14:22 WIB

Ilustrasi Ramadhan. Ramadhan merupakan bulan penuh keistimewaan dari Allah SWT Foto: Pixabay Ilustrasi Ramadhan. Ramadhan merupakan bulan penuh keistimewaan dari Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengungkapkan bahwa bulan Ramadhan laksana ‘hari raya Ilahi yang istimewa’. Karena, pada bulan yang suci ini Allah SWt menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad SAW.

Nursi menjelaskan, Ramadhan yang penuh berkah membuat orang yang berpuasa di dunia fana dan kehidupan singkat ini mendapatkan umur yang kekal dan kehidupan abadi. Satu bulan Ramadhan saja dapat memberikan berbagai buah usia yang mendekati 80 tahun.

Baca Juga

“Keberadaan Lailatul Qadar yang lebih baik daripada seribu bulan sesuai dengan bunyi nash Alquran merupakan argumen yang kuat atasnya,” ujar Nursi dikutip dari bukunya yang berjudul “Misteri Puasa, Hemat, dan Syukur” terbitan Risalah Nur Press.

Nursi mengatakan, seorang raja dapat menetapkan beberapa hari dalam masa pemerintahannya atau setiap tahun, entah atas nama pencapaian puncak pemerintahan atau hari besar lainnya bagi negaranya, dengan menjadikan hari tersebut sebagai momen dan hari raya bagi rakyatnya, yang ketika itu ia tidak memberlakukan hukum yang biasanya berlaku terhadap mereka yang setia.

Namun, lanjut Nursi, seorang raja menjadikan mereka sebagai objek yang menerima kebaikan dan karunianya yang istimewa. Raja mengundang mereka ke kantornya secara langsung tanpa hijab, memberikan perlindungan khusus, menghadirkan sebuah penghormatan dan prosedur yang tak seperti biasanya, serta mempersembahkan berbagai bentuk kemurahannya kepada mereka.

Demikian pula dengan Tuhan Yang Mahakuasa, Yang Mahaagung, dan Maha Pemurah. Menurut Nursi, Allah adalah Penguasa azali dan abadi, serta penguasa 18 ribu alam. 

Pada Ramadhan, kata dia, Allah menurunkan Alquran Al-Hakim yang merupakan firman termasyhur-Nya yang tertuju kepada ribuan alam itu.

“Karena itu, kedatangan bulan Ramadhan laksana hari raya ilahi yang istimewa, pameran rabbani, serta majelis rohani. Hal itu merupakan bagian dari tuntutan hikmah-Nya,” kata Nursi.