Ramadhan Diibaratkan Seperti Galeri Bisnis Ukhrawi

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko

Jumat 15 Apr 2022 07:30 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Memasuki pertengahan Ramadhan 1443 Hijriah, umat Islam masih semangat dalam menjalankan ibadah puasa. Karena, pahala yang didapat pada bulan Ramadhan akan sangat berlimpah.

Bahkan, ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengibaratkan Ramadhan seperti sebuah galeri bisnis ukhrawi. Menurut Nursi, bulan Ramadhan yang penuh berkah laksana galeri bisnis ukhrawi atau pasar yang sangat dinamis.

Baca Juga

Nursi menjelaskan, pahala amal di bulan Ramadhan dilipatgandakan hingga seribu kali. Setiap huruf Alquran memiliki 10 pahala, dihitung sebagai 10 kebaikan, dan mendatangkan sepuluh buah surga sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi.

Menurut dia, pada bulan Ramadhan setiap huruf menghasilkan seribu pahala, bukan lagi sepuluh. Setiap huruf dari ayat-ayat tertent, seperti ayat Kursi, mendatangkan ribuan pahala. Pahala tersebut semakin bertambah pada hari-hari Jumat di bulan Ramadhan dan bisa mencapai 30 ribu pahala pada malam Lailatul Qadar.

“Ya, Alquran al-Hakim yang  setiap hurufnya memberikan 30 ribu buah abadi menjadi pohon bersinar, seperti pohon Tuba surga, di mana kaum beriman di bulan Ramadhan meraih buah kekal abadi yang terhitung jutaan,” jelas Nursi dikutip dari bukunya yang berjudul “Misteri Puasa, Hemat, dan Syukur” terbitan Risalah Nur Press.

Dia pun mengajak kepada umat Islam untuk merenungkan memperhatikan dengan seksama bisnis suci, kekal, dan menguntungkan itu. Lalu, kata dia, bayangkan lah mereka yang tidak mengetahui nilai dari huruf-huruf suci tersebut, betapa ia sangat merugi.

“Demikianlah, bulan Ramadhan yang penuh berkah laksana galeri bisnis ukhrawi atau pasar yang  sangat dinamis. Ia bagaikan tanah yang sangat subur untuk menghasilkan berbagai panenan ukhrawi,” kata Nursi.

Dia menambahkan, bulan Ramadhan seperti hujan yang turun pada bulan April untuk menumbuhkan dan memberikan keberkahan kepada amal manusia. Ramadahan juga laksana festival besar dan hari raya suci yang menggelar ritual ubudiyah manusia terhadap kekuasaan rububiyah ilahi.