Dewan Kesehatan Teluk: Hindari Minyak dan Garam Saat Sahur

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah

Rabu 06 Apr 2022 17:44 WIB

Anak-anak menikmati makanan mereka saat sahur (ilustrasi). Dewan Kesehatan Teluk: Hindari Minyak dan Garam Saat Sahur Foto: AP Photo/Giovanna Dell'Orto Anak-anak menikmati makanan mereka saat sahur (ilustrasi). Dewan Kesehatan Teluk: Hindari Minyak dan Garam Saat Sahur

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Dewan Kesehatan untuk negara-negara Teluk menekankan pentingnya sahur sehat dan menerapkan perilaku hidup sehat selama bulan puasa Ramadhan. Lembaga itu mengimbau untuk berbuka dengan kurma dan air, dan menghindari makan makanan yang mengandung minyak atau garam di waktu sahur. 

Dilansir dari Saudi Gazette, Selasa (5/4/2022), dalam sebuah pernyataan di akun Twitter-nya, Dewan mencatat semua umat harus mendahulukan makanan ringan, seperti sup sebelum mengambil hidangan utama. Mereka menekankan pentingnya minum air pada interval yang sering selama periode berbuka puasa. Mereka juga berharap agar umat menambahkan lebih banyak buah dan sayuran dalam makanan.

Baca Juga

Ibadah puasa merupakan ajaran Islam yang bermanfaat bagi kesehatan, yang juga diakui oleh sejumlah ilmuwan Barat. Berbagai penelitian medis membuktikan, puasa dapat mencegah penyakit, baik yang bersifat psikis maupun fisik. 

Pertama-tama, puasa dinilai mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hal itu pada gilirannya dapat mencegah masuknya berbagai bibit penyakit. Dengan berpuasa, indikator fungsional sel-sel getah bening akan membaik hingga 10 kali lipat. Kemudian, persentase sel-sel yang bertanggung jawab atas kekebalan spesifik (limfosit 1) juga kian banyak.

Selain itu, beberapa jenis antibodi dalam tubuh akan bertambah pesat. Demikian pula, reaksi ketahanan akan meningkat sebagai akibat dari bertambahnya protein lemak yang berkepadatan rendah.