REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tidak sedikit ibu hamil yang berharap dapat tetap menjalankan ibadah puasa selama Ramadhan. Namun mereka juga khawatir dengan kondisi diri maupun janin dalam kandungannya.
Prof Dr drnDamayanti R. Sjarif SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik & Ketua Satgas Stunting IDAI mengatakan pemenuhan gizi di bulan Ramadhan tetap harus dipenuhi oleh ibu hamil. Selama ibu dan bayi dalam kandungannya sehat, boleh saja berpuasa.
“Selama bayi dan ibu sehat kecuali kalau bermasalah, misalnya hamil dua bulan badannya nggak enak, lemas silakan berbuka, atau dalam Islam kan tetap diringankan boleh tidak puasa asal membayar fidyah, qadha,” kata Damayanti dalam acara bersama aplikasi Tentang Anak, Selasa (5/4/2022).
Ibu hamil tetap perlu memerhatikan gizi seimbang saat berpuasa. Ibu hamil perlu tahu bagaimana memasak makanan yang baik.
Di beberapa daerah, bisa ditemukan angka ibu hamil di bawah 19 tahun yang cukup tinggi. Mereka, menurut Damayanti, terkadang tidak cukup mengenal gizi seimbang.
Penting memasak atau menyiapkan menu gizi seimbang sesuai budaya setempat. Setiap lingkungan punya budaya masing-masing, semisal, di Papua, sumber makanan utamanya adalah pappeda. Umumnya pappeda dikonsumsi bersama lauk pauk.
“Nah ikannya sudah oke, tinggal kita kasih tahu perkaya tambahan buah dan sayur, diarahkan ke makanan sehat, sesuai budaya setempat,” lanjut Prof Damayanti.
mita tahu 50 persen di abwha 19 tahun tidak cukup mengenal fioz seimbang tapi jg memasaknya sesuai bidaya setempat setiap lingkungan punya bidaya masing2 kalau ibunya di Papua makan papeda misalnya tinggal diperkaya ilan sudah oke diperkaya tambahan buah sayur diarahkan makana sehat
Contoh paling gampang, ibu hamil memilih telur, karena kandungan protein yang baik. Ibu hamil tidak bisa menaikan hemoglobin atau sel darah merah tanpa protein.
Penyerapan zat gizi juga membutuhkan vitamin C. Itulah mengapa menu seimbang diperkaya buah dan sayur seperti pepaya, pisang dan lainnya. Pilih buah-buahan yang kaya vitamin dan mudah didapat di daerah masing-masing.
“Jadi protein, buah, sayur lokal, kalau untuk mencegah preklamsi bisa hindari kuning telur terlalu banyak saat puasa, karena jumlah kalori protein tidak boleh kurang,” tambah dia.
Saat berbuka puasa, ibu hamil bisa memilih makanan pembuka atau takjil dari bahan utama kacang merah, atau bubur kacang hijau hangat. Damayanti kembali menekankan asupan protein hewani lebih cepat membantu kadar hb. Upayakan konsumsi telur atau protein heeani untuk si kecil, dan orang tua boleh protein non hewani. Hal ini jika memang orang tua perlu berbagi dikarenakan kendala ekonomi.