REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW merupakan teladan seluruh umat, baik dalam perbuatan, dan perkataannya, termasuk membagi waktu saat Ramadhan. Selama Ramadhan Rasulullah SAW membagi waktu dengan membuat beberapa program Ramadhan ibadah wajib dan sunnah.
"Ada beberapa amal (program) yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW selama bulan Ramadhan," tulis tulis Ustadz Abu Muhammad Ibnu Shalih Hasbulloh dalam bukunya "Mengatur Waktu di Bulan Ramadhan'.
Adapun pembagian waktu dalam program ini didasarkan kepada program Rabbani (yang telah diatur oleh Allah Ta'ala) melalui kewajiban shalat lima waktu dalam sehari semalam.
Program sebelum Terbit Fajar.
Program Ramadhan Rasulullah sebelum terbit fajar adalah makan sahur. Program ini disunnahkan berdasarkan sabda Nabi SAW.
"Makan sahur lah kalian karena sesungguhnya pada sawah itu terdapat berkah." HR.Al Bukhari).
Disunnahkan untuk mengakhirkan sahur. Antara adzan dan makan sahur kira-kira sebanyak membaca 50 ayat. Hal ini berdasarkan hadits Anas ra.
Ustadz Abu Muhammad mengatakan, hikmahnya diharapkan lebih memberikan kekuatan ketika puasa. Karena, jika suhur dilakukan jauh sebelum sholat subuh, maka dikhawatirkan tertidur dan meninggalkan salat Subuh.
Sambil menunggu adzan sebelum terbit fajar, dianjur duduk berdoa hingga adzan subuh. Hal ini disunahkan berdasarkan sabda Nabi SAW.
"Rabb kita turun setiap malam ke langit dunia, ketika tersisa sepertiga malam terakhir, seraya berfirman: Barangsiapa berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan. Barangsiapa memohon kepada-Ku maka akan aku berikan. Barangsiapa memohon ampun kepada-Ku maka Aku akan ampuni." (HR.Bukhari).
Rasullah saat sebelum lepas fajar menunaikan shalat Witir, apabila seorang belum melakukannya bersama Imam. Hal ini berdasarkan riwayat Aisyah Ra radhiyallahuanha.
"Dia berkata Rasulullah SAW biasa sholat malam hingga salat terakhir yang beliau lakukan adalah salat Witir." (HR. Muslim nomor 740).