Cobaan dalam hidup pasti akan selalu ada, contohnya dalam hal berpuasa. Meski sudah menyiapkan diri sebaik mungkin, hal-hal yang tidak terduga sering terjadi sehingga rencanamu untuk menjalankan ibadah puasa menjadi batal.
Pertanyaan yang paling sering muncul, “apakah seorang Muslim boleh tidak berpuasa?” Bukannya puasa itu wajib dilaksanakan oleh seluruh umat Muslim? Untuk menjawab pertanyaan ini, simak penjelasan di bawah ini.
Jawabannya boleh, dengan catatan Anda harus berstatus sebagai musafir atau peziarah di negeri orang lain. Status musafir ini didapatkan ketika Anda mengunjungi tempat-tempat beragama dengan jarak tempuh yang jauh dan lama. Jika sudah mendapatkan tempat tinggal atau sudah kembali nanti, Anda wajib menjalankan puasa sebagaimana umat Muslim lainnya.
Selain karena berstatus sebagai musafir, ada juga situasi lain yang memperbolehkan Anda untuk tidak berpuasa. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Seseorang yang sedang sakit diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Dengan catatan, apabila berpuasa dapat memperparah kondisi kesehatan orang tersebut. Apabila sakit yang diderita hanya sakit biasa, seperti demam atau pusing, maka orang tersebut wajib menjalankan ibadah puasa.
Apabila seseorang tidak berpuasa, maka ia wajib membayar hutang puasa itu saat sudah sembuh nanti. Hutang berpuasa yang dibayar harus sesuai dengan jumlah hari saat orang itu tidak berpuasa. Hutang ini juga harus segera dibayarkan, tidak boleh ditunda-tunda.
Seperti yang diketahui, kondisi fisik ibu hamil atau ibu menyusui masih cukup lemah untuk berpuasa. Maka dari itu, ibu hamil dan menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Tapi jika ibu tersebut merasa sanggup untuk berpuasa, maka sah-sah saja jika si ibu melaksanakannya.
Intinya, ibu harus memperhatikan kondisi kesehatannya terlebih dahulu. Apabila stamina tubuh sedang menurun, lebih baik urungkan niat untuk berpuasa dan pilih hari lain sebagai gantinya.
Anak balita tidak diwajibkan untuk ikut berpuasa. Sebab, umur mereka masih terlalu mudah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab ini. Begitu pula dengan seseorang yang sudah lanjut umurnya atau lansia, dimana tubuh orang tersebut sudah rentan diserang penyakit.
Sebagai gantinya, baik anak-anak ataupun para lansia wajib membayarkan hutang berpuasa dengan cara berfidyah atau memberi makan orang-orang miskin. Atau bisa juga dengan memberi sedekah kepada mereka yang membutuhkan.
Baca Juga: 6 Tips Mengajarkan Anak Berpuasa Tanpa Memaksa
Nah, agar ibadah puasa berjalan baik dan memperoleh pahala yang maksimal. Berikut beberapa hal yang harus kamu hindari ketika sedang beribadah puasa:
Bagi yang tidak berpuasa, entah itu karena sakit, sebaiknya jangan mengganggu orang yang sedang berpuasa. Hal ini menimbulkan dosa karena Anda berusaha menggagalkan niat baik seseorang. Sebaliknya, berikan dukungan kepada mereka yang berpuasa, sehingga mereka semakin bersemangat untuk menjalaninya.
Tawaran makan gratis atau traktiran teman bukan jadi alasan untuk membatalkan puasa, ya. Apalagi kalau Anda berpura-pura sakit agar tidak berpuasa. Perlu diingat, puasa adalah ibadah. Jika dilakukan dengan baik, tulus, dan ikhlas, berkat yang diperoleh dari berpuasa pasti akan meningkat.
Bagi yang suka menonton, wajib diingat kalau kebiasaan menonton film sebaiknya mulai dikurangi menjelang Bulan Ramadhan. Terlalu lama menonton dapat memicu terlambat bangun pagi, sehingga waktu sahur pun jadi terlewatkan begitu saja. Padahal sahur menjadi bagian paling penting agar puasa bisa berjalan lancar selama seharian penuh.
Baca Juga: Anak Mudah Emosi Saat Puasa Ramadhan? Coba 5 Tips Ini Untuk Mengatasinya!
Apapun yang dilakukan secara berlebihan pasti hasilnya tidak baik. Hal ini juga berlaku saat berpuasa. Agar puasa bisa berjalan lancar selama seharian, sebaiknya hindari penggunaan media sosial yang berlebihan. Sebab, konten-konten yang muncul di sosial media bisa menyebabkan puasamu menjadi batal. Misalnya, gambar makanan dan minuman lezat, konten dewasa atau konten judi.
Lancar tidaknya puasa selama Bulan Ramadhan tergantung dari dirimu sendiri. Sebaiknya buang rasa malas sejauh mungkin agar Anda tidak menghalalkan segala cara untuk membatalkan puasa. Bangun mindset dan teguhkan hati agar Anda mau menjalani puasa dengan sabar, dari hari pertama hingga hari terakhir nanti.
Baca Juga: Efek Puasa Terhadap Daya Tahan Tubuh, Bagus untuk Menghadapi Virus Covid-19