REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan dan rahmat. Di dalamnya terdapat ibadah yang tidak mungkin terlepas dari umat Muslim, yaitu sholat tarawih yang dilaksanakan pada malam hari selama Ramadhan.
Sholat tarawih biasanya dilaksanakan secara berjamaah di masjid setelah sholat Isya. Mungkin di antara kita ada yang bertanya-tanya, apakah sholat tarawih berjamaah ini hukumnya wajib?
Guru Besar Perbandingan Fiqih dan Hukum Islam Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Dr Ahmed Karima menjelaskan, pelaksanaan sholat tarawih perlu dipahami oleh masyarakat Muslim secara utuh. Dia mengatakan, sholat tarawih pada dasarnya tidak disyaratkan untuk dilaksanakan di masjid, secara berjamaah, atau dengan mengkhatamkan Alquran.
"Dalam hidupnya, Nabi Muhammad SAW melaksanakan sholat tarawih selama sembilan tahun dua malam. Juga tidak ada riwayat bahwa Khalifah Abu Bakar melaksanakan sholat tarawih di masjid dan berjamaah," tutur dia seperti dilansir Elbalad, Jumat (1/4).
Syekh Karima melanjutkan, ada banyak contoh tidak sholat tarawih di masjid. "Jadi sholat tarawih itu sholat sendirian di rumah karena ada keutamaan sholat sunnah di rumah, seperti yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW," tutur dia.
Kemudian pada era Kekhalifahan Umar bin Khattab, suatu ketika Umar memasuki salah satu masjid setelah sholat Isya dan melihat lebih dari satu kelompok yang sedang melaksanakan sholat tarawih.
Umar bin Khattab pun memerintahkan agar mereka bergabung di belakang satu imam yang memiliki suara indah, yaitu Ubay bin Ka'ab. Dan dari sinilah muncul hukum terkait sunnah melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah.
Umar bin Khattab mengumpulkan orang-orang yang sholat tarawih di satu tempat dan satu waktu dengan satu imam, agar semua orang termasuk perempuan bisa mengikuti sholat tarawih. Semangatnya adalah kebersamaan dalam menghidupkan malam-malam Ramadhan.
Sumber:
https://www.elbalad.news/5223654