Mengapa Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Selalu Lebih Dulu Melaksanakan Puasa Ramadhan?

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil

Jumat 01 Apr 2022 06:53 WIB

Jamaah Tarekat Naqsabandiyah melaksanakan sholat tarawih Ramadhan pertama di Surau Baru, Pauh, Padang, Sumatera Barat, Kamis (31/03/2022). Tarekat Naqsabandiyah lebih dulu memulai berpuasa pada Jumat (1/4/202) berdasarkan Metode Hisab Munjid yang telah digunakan secara turun temurun. Foto: Antara/Iggoy el Fitra Jamaah Tarekat Naqsabandiyah melaksanakan sholat tarawih Ramadhan pertama di Surau Baru, Pauh, Padang, Sumatera Barat, Kamis (31/03/2022). Tarekat Naqsabandiyah lebih dulu memulai berpuasa pada Jumat (1/4/202) berdasarkan Metode Hisab Munjid yang telah digunakan secara turun temurun.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG-- Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang, Sumatra Barat mulai menjalankan ibadah Puasa Ramadhan 1443 Hijriah, hari ini Jumat (1/4/2022). Para pengikut aliran ini akan melaksanakan Sholat Taraweh berjamaah mulai Kamis (31/3/2022) malam kemarin.

Salah satu lokasi Jamaah Tarekat Naqsabandiyah melaksanakan Shalat Taraweh perdana adalah di Mushalla Baitul Makmur yang terletak di Kelurahan Binuang Kampung Dalam, Kecamatan Pauh Kota Padang Sumatera Barat. 

Baca Juga

Sekretaris Tarekat Naqsabandiyah Padang, Edizon Revindo, mengatakan pelaksanaan ibadah puasa yang lebih awal dari pemerintah tersebut berdasarkan hitungan Hisab Qomariyah dalam Kitab Munjid. Dalam kitab tersebut salah satunya adalah penghitungan  permulaan puasa dihitung lima hari setelah awal puasa pada tahun sebelumnya. 

“Kita menghitung lima hari setelahnya dan dimulai dari hari senin, sehingga tahun ini dimulai dari Jumat. Pada tahun sebelumnya, awal prasa Ramadhan dilakukan pada hari Senin, sehingga tahun ini akan dimulai pada hari Jumat ,” kata Edizon.

Naqsabandiyah akan berpuasa selama tiga puluh hari penuh. Menurut Edizon, Tarekat Naqsabandiyah tidak pernah melakukan ibadah puasa kurang dari tiga puluh hari. 

Meski berbeda dengan sebagian besar Umat Muslim lainnya di Tanah Air, Edizon mengatakan tak pernah ada gesekan dengan warga sekitar.

Edizon menjelaskan Naqsabandiyah tersebar di beberapa kota di Sumatra Barat. Jumlahnya diperkirakan lebih dari 2.000 orang. Selain di Kota Padang, jemaah Naqsabandiyah lainnya di Sumbar yang juga melakukan ibadah puasa di hari yang sama, yaitu di Kabupaten Solok, Solok Selatan, Pesisir Selatan dan Kota Solok. 

Diluar daerah itu menurut Edizon ada juga yang memulai pada hari yang sama, namun ada juga yang tidak.  

Dengan melaksanakan puasa lebih awal, pengikut Naqsabandiyah dipastikan juga akan melaksanakan Sholat Idul Fitri lebih awal dibanding umat Islam lainnya di tanah air.

Naqsabandiyah merupakan satu dari dua Tarekat besar yang tumbuh di Sumatra Barat. Selain Naqsabandiyah yang melaksanakan hari besar seperti Ramadhan lebih awal, ada juga Tarekat Sattariyah. Bedanya, Sattariyah justru biasanya lebih lambat dua hari dibanding pemerintah.

Baca juga : Anies Baswedan Siapkan Kudapan Wajib Saat Sahur dan Buka Puasa