Tradisi Cuci Karpet Masjid di Sungai di Bandung Sambut Ramadhan   

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nashih Nashrullah

Kamis 31 Mar 2022 15:14 WIB

Warga Desa Sukamenak memilah karpet masjid yang akan dicuci di aliran Sungai Sungapan, Soreang, Kabupaten Bandung. (ilustrasi). Tradisi cuci karpet masjid di Bandung sambut Ramadhan sudah berjalan puluhan tahun   Foto: Yogi Ardhi/Republika Warga Desa Sukamenak memilah karpet masjid yang akan dicuci di aliran Sungai Sungapan, Soreang, Kabupaten Bandung. (ilustrasi). Tradisi cuci karpet masjid di Bandung sambut Ramadhan sudah berjalan puluhan tahun

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG— Berbagai kegiatan dilakukan masyarakat untuk menyambut bulan puasa Ramadhan 1443 Hijriyah yang akan dimulai Sabtu (2/4/2022).

Salah satu tradisi yang turun temurun masih dilakukan masyarakat Kabupaten Bandung yaitu mencuci karpet masjid di aliran irigasi Cibereum, Sungai Ciwidey, Desa Sadu, Kecamatan Soreang. 

Baca Juga

Para pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) masjid yang mencuci karpet pada aliran irigasi tidak hanya berasal dari desa setempat. Namun, mereka yang mencuci karpet terdapat pula berasal dari masjid di Cililin, Kabupaten Bandung Barat. 

Kondisi air sungai pada aliran irigasi yang dijadikan tempat mencuci karpet masjid bersih dan deras. Oleh karena itu banyak masyarakat yang sengaja datang untuk membersihkan karpet masjid. 

Proses mencuci satu karpet masjid yang relatif panjang dilakukan oleh beberapa orang. Mereka terlebih dahulu menggosok karpet dan membilas dengan air sungai selanjutnya karpet dijemur di sekitar area tersebut. 

Salah seorang anggota DKM Masjid Al Huda Kampung Panyirapan Engkos mengungkapkan kegiatan mencuci karpet masjid menyambut bulan puasa Ramadhan dilakukan agar saat pelaksanaan tarawih kondisinya bersih dan wangi. Air sungai yang digunakan untuk mencuci karpet relatif bersih. 

"Biar bersih dan wangi saat digunakan sholat tarawih dan Sholat Id," ujarnya belum lama ini. Dia mengungkapkan tradisi mencuci karpet menyambut bulan puasa Ramadhan sudah berlangsung puluhan tahun. 

Oleh karena itu, Engkos mengaku beberapa hari jelang Ramadhan atau satu pekan masyarakat banyak yang datang berkunjung dan mencuci karpet. Di samping mencuci karpet, mereka pun sambil makan bersama atau botram. 

"Sabtu dan Ahad penuh, saya ambil hari biasa biar tidak penuh. Selain cuci karpet juga suka botram (makan-makan)," katanya. 

Pengelola irigasi Cibereum, Ade Rohimat, mengungkapkan tradisi mencuci karpet masjid jelang Ramadhan sudah berlangsung sejak 1986. Mereka yang datang berasal dari wilayah Bandung Raya. 

"Sejak dulu irigasi ini dijadikan tempat mencuci karpet masjid setiap menjelang tibanya bulan puasa," katanya. Dia mengaku mempersilakan masyarakat yang hendak mencuci karpet masjid bahkan terdapat yang botram. 

Dia mengaku tidak memungut biaya kepada mereka yang hendak mencuci karpet masjid di irigasi tersebut. Namun jika ada yang memberi dana tersebut digunakan untuk operasional sehari-hari memotong rumput di area irigasi.