REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, memastikan stok minyak goreng di OKU aman menjelang Ramadhan tahun ini.
"Berdasarkan sidak pasar jenis minyak goreng curah maupun kemasan sudah banyak dijual di pasar tradisional maupun warung-warung di Kabupaten OKU," kata Kepala Disperindag Ogan Komering Ulu (OKU), Lukmanul Hakim di Baturaja, Senin (28/3/2022).
Hanya saja, kata dia, untuk harga jual minyak goreng memang masih relatif tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pusat. Rata-rata pedagang menjual minyak goreng curah dengan harga Rp 20.000 per liter dan Rp 25.000 untuk harga kemasan satu liter.
Sebagian besar pedagang tidak bisa menjual minyak goreng sesuai HET, sebab harga tebus di tingkat distributornya memang sudah mahal. "Namun, kami akan terus meningkatkan pengawasan ditingkat pedagang guna mencegah aksi penimbunan yang menyebabkan minyak goreng langka di pasaran," ujar Lukmanul.
Terkait kelangkaan minyak goreng di Kabupaten OKU yang terjadi beberapa waktu lalu, Lukmanul mengaku hal tersebut disebabkan suplai minyak dari distributor Palembang ke wilayah setempat mengalami penurunan hingga 60 persen dibandingkan saat normal. Dalam kondisi normal kebutuhan minyak goreng di OKU sekitar 220 ribu liter per bulan untuk seluruh jenis dan merk.
Namun, lanjut dia, pengiriman minyak goreng saat itu dari distributor ke OKU baru sekitar 80 ribu hingga 90 ribu liter hingga membuat barang langka di pasaran. "Selama Ramadhan ini mudah-mudahan minyak goreng tidak langka lagi karena pihak distributor sudah menyanggupi untuk menyuplai ke OKU sesuai kebutuhan," ujar Lukmanul.