REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Menjelang Ramadhan 1443 H, Pemprov Lampung mempercepat realisasi program vaksinasi Covid-19 terutama pada vaksin booster. Pelaksanaan vaksin booster tersebut nantinya akan dijadikan syarat bagi warga untuk mudik Lebaran.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Fahrizal Darminto mengatakan, percepatan vaksinasi booster (penguat) tersebut untuk memudahkan masyarakat melaksanakan mudik Lebaran mendatang, setelah pemerintah tidak melarang mudik seperti tahun-tahun lalu.
"Sekarang sudah mulai percepatan, agar masyarakat dipermudah untuk mudik Lebaran mendatang," kata Fahrizal Darminto di Bandar Lampung, Ahad (27/3/2022).
Menurut dia, pada pelaksanaan mudik Lebaran mendatang, pemerintah mensyaratkan pemudik sudah menjalani vaksinasi ketiga atau booster. Sehingga bagi pemudik tidak lagi direpotkan untuk melakukan tes antigen dan tes PCR.
Selain itu, percepatan vaksinasi ketiga ini juga untuk mengecar target pencapaian vaksinasi setelah vaksinasi dosis pertama dan kedua terpenuhi. Ia berharap semua warga sudah mendapatkan vaksinasi kesatu dan kedua, selanjutnya ditambah vaksinasi booster.
Mengenai aturan mudik Lebaran mendatang, Pemprov Lampung masih berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait dalam bidang transportasi, agar pelaksanaan mudik mendatang dapat berjalan lancar dan aman. "Masih dikoordinasikan mengenai mekanisme aturan arus mudik," ujar Fahrizal, mantan kepala Bappeda Lampung.
Sedangkan fasilitas vaksinasi booster, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung dr Reihana mengatakan, masyarakat dapat mendatangi puskesmas terdekat dan gerai yang telah tetap menyediakan fasilitas vaksinasi gratis, seperti di mal, rumah sakit, dan tempat-tempat lainnya. Pada intinya, ia mengatakan pemerintah tetap memberikan layanan fasilitas untuk mempermudah masyarakat mendapatkan vaksinasi dosis pertama, kedua, dan ketiga.
Berdasarkan data Dinkes Lampung, Ahad (27/3/2022), total sasaran vaksinasi Covid-19 di Lampung sebanyak 6.646.226 orang, sedangkan dosis pertama terealisasi 89,14 persen atau 5.923.414 orang, dosis kedua 67,40 persen atau 4.478.627 orang, dan dosis ketiga (booster) 3,87 persen atau 257.470 orang.