Masjid Istiqlal Tidak Batasi Kapasitas Jamaah Tarawih, Masker Tetap Wajib

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Fuji Pratiwi

Senin 28 Mar 2022 00:35 WIB

Masjid Istiqlal. Kapasitas jamaah di Masjid Istiqlal pada shalat tarawih selama Ramadhan 1443 H tidak akan dibatasi. Foto: Republika/Putra M. Akbar Masjid Istiqlal. Kapasitas jamaah di Masjid Istiqlal pada shalat tarawih selama Ramadhan 1443 H tidak akan dibatasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Humas Masjid Istiqlal, Abu Hurairah menyampaikan, kapasitas jamaah pada shalat tarawih selama Ramadhan 1443 H tidak akan dibatasi. Shaf shalat tidak lagi diatur renggang.

"Tidak ada pembatasan kapasitas jamaah. Malah kami takutnya jamaah sudah lupa Istiqlal. Sudah dua tahun soalnya tidak ke Istiqlal. Pembatasan itu kan karena masih pandemi. Kalau sekarang kan sudah semakin hilang pandeminya," tutur Abu Hurairah kepada Republika.co.id, Ahad (27/3/2022).

Baca Juga

Selain itu, Abu melanjutkan, jamaah kini bisa kembali menunaikan shalat di Masjid Istiqlal dengan shaf yang rapat. Karpet khususnya di lantai utama juga sudah digelar dengan yang baru sehingga shalat bisa semakin khusyuk.

Meski demikian, kata Abu, jamaah yang datang ke Masjid Istiqlal untuk beribadah tetap wajib menggunakan masker. Untuk pemberian makanan berbuka puasa di Masjid Istiqlal, rencananya juga bakal dilaksanakan.

Untuk pelaksanaan shalat tarawih, ada perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya. Abu menjelaskan, shalat tarawih di Istiqlal biasanya digelar secara dua gelombang dan dengan dua imam. Gelombang pertama dipimpin oleh seorang imam dengan jumlah rakaat delapan rakaat dan tiga rakaat witir.

Sedangkan pada gelombang kedua, sholat tarawih dipimpin oleh imam yang berbeda, dengan jumlah 20 rakaat dan tiga rakaat witir. "Tahun ini tidak ada dua gelombang. Tarawihnya satu gelombang dan langsung melaksanakan 20 rakaat. Untuk imam shalat tarawih tetap dua orang," tutur dia.

Karena itu, Abu memaparkan, bagi mereka yang ingin atau biasa menunaikan shalat tarawih 11 rakaat, sekarang harus berhenti setelah selesai rakaat kedelapan, lalu shalat witir sendiri.

"Kalau dua gelombang, biasanya delapan rakaat shalat tarawih dan witir tiga rakaat, kemudian ganti imam. Sekarang tidak, langsung lanjut sampai 20 rakaat, baru witir," kata dia.

Abu menambahkan, Masjid Istiqlal juga mempersilakan umat Muslim untuk melaksanakan kegiatan itikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan. Jamaah itikaf sekarang juga dapat melangsungkan shalat qiyamullail tanpa pembatasan kapasitas.