REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam seyogyanya bergembira dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Selain bergembira akan kedatangannya, umat Islam juga perlu memperhatikan persiapan fisik dan juga spiritual jelang masuknya bulan Ramadhan.
Jamal Muhammad Az-Zaki dalam buku Sehat dengan Ibadah menjelaskan berpuasa dapat menghasilkan kesehatan tubuh bagi yang menjalankannya. Namun demikian, jangan sampai umat Islam melakukan puasa tanpa persiapan sama sekali.
Baiknya sebelum berpuasa, umat Islam dianjurkan mengelola pola tidur malamnya dengan baik. Jangan sampai begadang dan menghabiskan waktu di malam hari dengan hal-hal yang tidak berguna. Sebab begadang tanpa melakukan hal positif hanya akan merusak tubuh dan dapat berpotensi kehilangan momentum dalam menggali spiritualitas puasa Ramadhan.
Dengan bergadang semalaman penuh, umat Islam dikhawatirkan akan cenderung bermalas-malasan dan tidur di siang hari tanpa melakukan apapun. Sedangkan dalam bulan Ramadhan, setiap waktu adalah istimewa yang perlu digunakan untuk memperbanyak amalan-amalan ibadah.
Berpuasa memang adalah aktivitas untuk menyehatkan tubuh, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “As-shiyamu junnatun,”. Yang artinya, “Puasa adalah perisai,”. Perisai adalah sesuatu yang dijadikan manusia untuk melindungi dirinya dari bahaya atau musuh yang menyerang.
Di antara bahaya yang paling menakutkan bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah zat-zat racun yang mengendap dalam sel-sel. Karena ia merupakan ancaman serius bagi kehidupan maupun kesehatan. Untuk itu seyogyanya umat Islam dapat melakukan puasa dengan baik dan benar serta tak luput memperhatikan persiapan-persiapan fisik dan juga spiritualitasnya.
Mulai dari olahraga teratur, menjaga pola makan, menjaga waktu tidur, mengurangi aktivitas yang sia-sia, menghindari maksiat, hingga memperbanyak istighfar dan doa di bulan Syaban menjelang Ramadhan.