REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH—Arab Saudi memiliki banyak tradisi selama Ramadhan, salah satunya Sobia, minuman tradisional yang kerap dihidangkan saat bulan puasa. Minuman yang selalu menjadi primadona ini terbuat dari bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di dapur, seperti roti, gula, bubuk kayu manis, kapulaga dan oatmeal.
Resep minuman telah diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dengan setiap keluarga menambahkan sentuhan dan preferensi pribadi mereka sendiri. Minuman tersebut diyakini berasal dari para peziarah Mesir yang singgah di Hijaz beberapa abad lalu.
Sobia telah mendapatkan popularitas di kalangan keluarga Hijazi dari waktu ke waktu dan menjadi minuman Ramadhan buatan rumah karena sifat dan rasanya yang memuaskan dahaga.
Karena permintaan yang tinggi, penjual Sobia dapat dengan mudah ditemukan di setiap jalan-jalan Saudi, dan hanya para pencinta Sobia yang tau dimana tempat Sobia terbaik.
Dalam pencarian sobia terbaik, Arab News berbicara dengan Essam Hanbazaza yang telah membuat dan menjual minuman dengan putranya selama lebih dari 40 tahun di Jeddah. Kios mereka terletak di gang distrik Al-Bawadi kota.
Hanbazaza, seorang pensiunan insinyur listrik maskapai penerbangan Saudi berusia 65 tahun, telah menyuplai penduduk Jeddah dengan resep Sobia buatan sendiri yang spesial. Dia memastikan bahan-bahan yang dipilih dengan kualitas terbaik, bahkan menguji dan mencicipi produknya berbulan-bulan sebelum Ramadhan sehingga pelanggannya dijamin menikmatinya.
“Setelah lulus dari perguruan tinggi pada tahun 1985, saya mulai membuat sobia untuk anggota keluarga saya dan mereka terkesan dengan rasanya,” katanya yang dikutip di Arab News.
“Mereka mendorong saya untuk mulai menjual sobia di lingkungan sekitar dan saya mengembangkan resep saya selama lima tahun sebelum menjualnya kepada teman-teman saya di kantor. Lambat laun, saya mulai mendapatkan lebih banyak popularitas dan orang-orang mulai datang karena sobia saya dari Makkah dan Madinah,” ceritanya.
Sobia tersedia dalam tiga rasa tradisional, termasuk versi putih yang terbuat dari jelai, tepung, roti kering, dan gula. Sobia merah dibuat dengan bahan yang sama tetapi dengan tambahan raspberry. Ada juga versi dengan kismis. Rempah-rempah seperti kapulaga dan kayu manis terkadang ditambahkan.
Bahan akan disiapkan dua hari sebelumnya, bahan direndam dalam wadah kedap udara setidaknya selama 24 jam. Air rendaman kemudian disaring melalui kain katun tipis atau kain kasa untuk menghilangkan kotoran.
Meskipun Hanbazaza telah menjaga keaslian rasa aslinya dengan menawarkan tiga rasa utama, ia telah menciptakan beberapa varietas khusus untuk mengikuti preferensi generasi baru dalam bereksperimen. “Saya telah menambahkan potongan kismis ke dalam kismis sobia sehingga orang dapat menikmati minum dan makan pada saat yang bersamaan. Saya juga membuat sobia jelai beraroma buah-buahan alami termasuk mangga, persik, beri merah dari Taif, stroberi, dan semangka."
Harga sobia berkisar antara SR12-17 (Rp. 46-65 ribu), dengan kemasan dari plastik. Feras Muhammed, pelanggan setia Sobia Hanbazaza, mengatakan bahwa dia diperkenalkan dengan sobia Hanbazaza oleh pamannya, yang pernah bekerja di maskapai penerbangan Saudi beberapa tahun lalu. "Saya datang ke sini setiap Ramadan untuk mengambil kismis sobia favorit saya," katanya kepada Arab News.