REPUBLIKA.CO.ID, NABLUS -- Kota Nablus, di Tepi Barat bagian utara, dikenal sebagai ibu kota permen di Palestina. Camilan Kunafa yang juga makanan manis buatan kota ini sangat populer di semua negara Arab, bahkan di negara Barat.
Selama bulan puasa, kunafa merupakan bagian dari menu Ramadhan tradisional Palestina dan menjadi suguhan istimewa bagi umat yang menikmatinya untuk berbuka puasa. Salah seorang warga, Mohammed Al-Nimr sudah sejak dini hari, sibuk menyiapkan menu manis terkenal lainnya, yakni qatayef untuk pelanggan tokonya di Jalan Al-Nasr.
“Qatayef adalah makanan penutup yang hanya kami siapkan di bulan suci, dan pelanggan bepergian dari mana saja untuk membelinya di sini di toko saya,” kata Al-Nimr, sambil menuangkan adonan cair ke atas hot plate, dilansir dari Arab News, Rabu (28/4).
Seorang warga lain, Mazen Halawa, terlihat berdiri di belakang beberapa panci besar berisi jari Zainab, kue isi keju, dan awama, atau bola donat manis, yang telah dibuatnya selama 50 tahun. Selama Ramadhan, permintaan makanan penutup ini meningkat sangat pesat.
“Setiap rumah tangga mengonsumsi permen ini selama Ramadhan. Nablus terkenal dengan manisannya, dan harganya masuk akal,” ujarnya.
Selama bulan suci, banyak restoran juga memproduksi manisan untuk memenuhi permintaan yang sangat besar. Namun, pemilik toko memiliki alasan mengeluhkan penjualan yang rendah karena wabah pandemi dan penutupan parsial berikutnya yang diberlakukan di Tepi Barat.
Warga lainnya, Majdi Arafat, seorang pemilik toko permen di Nablus, mengatakan ada penurunan konsumen tahun ini. "Jumlah pembeli tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Arafat menghubungkan penurunan pembeli dengan memburuknya situasi ekonomi yang disebabkan oleh pandemi dan lockdown. Seorang peneliti yang mengkhususkan diri pada sejarah Nablus, Taher Bakeer, membenarkan Nablus adalah kota yang terkenal karena produksi permennya.
”Toko permen Abaza adalah yang paling terkenal di Nablus. Seorang pembuat manisan terkenal di Levant (Suriah) mengatakan kepada saya Abaza-lah yang mengajari kami cara membuat kunafa. Orang Turki mengambilnya dari pembuat manisan di Levant setelah kami membawanya ke sana dari Nablus,” ujarnya.
“Sejarawan dan pengelana Ibn Batutah menulis tentang Nablus dalam bukunya. Ini adalah kota industri, terkenal dengan pembuatan manisan dan tahina, selain sabun,” ujarnya.
Selain makanan yang telah disebutkan sebelumnya, makanan manis paling populer yang dibuat di kota ini adalah pai keju, pai krim, khudoud Al-sitt, kullaj, shafaef Al-sitt, aratis dengan susu, Al-burma, sira bint Al-malek, bin narayn, karakeesh, harisa, dan qazza.
https://www.arabnews.com/node/1850476/lifestyle