REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Malam ke-17 Ramadhan identik dengan peristiwa diturunkannya Alquran. Sebagian ulama berpendapat bahwa Alquran diturunkan secara langsung ke langit dunia (baiytul-izzah).
"Ada beberapa ayat yang dijadikan alasan dan argument oleh ulama tentang pendapat ini, bahwa Alquran turun sekaligus lebih dahulu ke baiytul-‘izzah, sebelum akhirnya disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad SAW," kata Ustaz Ahmad Zarkasih Lc, dalam bukunya "Meraih Lailatul Qadar Haruskah Itikaf?"
Beberapa ayat yang menguatkan pendapat di atas adalah surah Al-Baqarah ayat 185.
"Bulan Ramandhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran."
Dan surah Qodr ayat 1 yang artinya. "Sesungguhnya kami menurunkannya Alquran pada malam kemuliaan."
Surah Ad-dukhan ayat 3 mendukung pendapat di atas. "Sesungguhnya kami menurunkannya Alquran pada malam yang diberkahi."
Ustaz Ahmad Zarkasih mengatakan, dalam tiga ayat di atas, semua menjelaskan tentang turunnya Alquran pertama kali, yaitu pada bulan Ramadhan tepatnya malam lailatul qodar; malam kemuliaan.
Dan pada surat Ad-Dukhon, yang dimaksud malam mubarok alias malam yang diberkahi ialah malam lailatul qodar pada bulan ramadhan sebagaimana yang dikatakan oleh kebanyakan ulama tafsir, salah satunya adalah Imam al-Alusiy dalam kitab tafsirnya.
"Nah, dalam ayat-ayat tersebut, Allah SWT menggunakan kalimat anzala, yang secara bahasa artinya itu adalah menurunkan. Dan itu dimaksudkan menurunkan secara seklaigus," katanya.
Karena dalam ayat lain, Allah SWT menjelaskan proses turunnya ayat kepada Muhammad tidak menggunakan kalimat anzala, tapi menggunakan kalimat Nazzala; yang berarti adalah menurunkan secara berangsuran.