REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan "kue rayo" atau kue lebaran di Pekanbaru, mengalami peningkatan meski di tengah kondisi pandemi covid-19.
"Pandemi ini sudah berlangsung sejak tahun 2020 lalu. Awalnya saya pikir ekonomi akan susah, berimbas ke permintaan kue. Tapi ternyata penjualan masih stabil, bahkan ada peningkatan," kata Reno Sari, pemilik usaha kue Lebaran Dapur Sachi di Kota Pekanbaru, Rabu (28/4).
Usaha kue rayo tersebut berawal dari hobi memasak Reno sejak enam tahun lalu. Dapur Sachi adalah salah satu dari pengusaha kue Lebaran musiman yang memasak dari dapur rumah, dan aktif setahun sekali guna memanfaatkan momen Idul Fitri.
Usaha mikro ini tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19.Ia mengatakan permintaan kue rayo pada Lebaran tahun lalu justru meningkat, yakni dari biasanya berkisar 200 hingga 300 toples, menjadi 500 toples.
Bisnis kue rumahan banyak mengandalkan promosi dari mulut ke mulut."Untuk kue rumahan sebenarnya selain rasa dan kualitasnya, yang jadi faktor orang mau membeli adalah karena kemasannya yang menarik. Tahun lalu ketika saya mengganti pakai toples yang isinya lebih banyak, permintaan langsung meningkat," katanya.