Seruan Penghuni Langit untuk orang yang Berpuasa

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil

Rabu 28 Apr 2021 03:28 WIB

Seruan Penghuni Langit untuk orang yang Berpuasa. Foto: Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay Seruan Penghuni Langit untuk orang yang Berpuasa. Foto: Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dari Sayyidina Umar Radhiallahu anhu Rasulullah alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengingat Allah subhanahu wa ta'ala pada bulan Ramadan, maka Allah akan mengampuni dosanya dan Allah tidak menolak doa orang yang berdoa."

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi menuliskan bahwa di dalam Kitab At-Targhib, Sayyidina Ibnu Mas'ud Radhiyallah Anhu meriwayatkan bahwa setiap amalan bulan Ramadhan penyeru dari langit berseru.

Baca Juga

"Wahai pencari kebaikan, mendekatlah dan tingkatkanlah amal salih mu. Wahai pencari kemaksiatan, berhentilah dari maksiat dan bukalah matamu."

Lalu malaikat itu berseru. "Adakah orang yang mencari maghfirah agar dosa-dosanya diampuni?  Adakah orang yang bertaubat agar taubat yang diterima? Adakah orang yang berdoa agar doanya dikabulkan?

Adakah orang yang meminta agar hajatnya ditunaikan? "

Syekh Zakariyya mengatakan, selepas semuanya ini cuma ada beberapa syarat. Apa bila pesyaratan itu tidak terpenuhi, biasanya doa itu akan bertolak. Di antara penyebab tertolaknya doa ialah makanan yang haram.

Baginda Rasulullah bersabda,"Banyak orang yang kesulitan mengangkat tangannya ke langit, mereka berdoa dan menangis. "Ya Rabbi ya Rabb!"

Tetapi makanannya haram, minuman yang haram, pakaiannya haram maka dalam keadaan seperti itu, bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan.

Catatan para ahli sejarah menulis bahwa di kota kufah ada sekelompok orang yang doanya selalu dikabulkan. Apabila ada pejabat yang zalim menguasai mereka, mereka akan mendoakan keburukan untuk pejabat itu, sehingga ia binasa.

Ketika Hajajj yang terkenal dengan kekejamannya, menjadi penguasa di sana, secara khusus mengundang kelompok orang tersebut dalam jamuan makan. Selesai makan Hajjaj berkata, "Kini aku telah terlindung dari doa-doa buruk mereka, karenamakanan haram telah memasuki perut mereka."

Masalah ini kata Syekh Zakariyya patut menjadi bahan renungan kita. Pada masa kini, rezeki yang halal mesti mendapatkan perhatian khusus karena setiap saat tiba di rekayasa riba menjadi halal, para pegawai menganggap suap-menyuap sebagai kebaikan.

'"Demikian juga para pedagang, menganggap bahwa menipu dalam berdagang itu sesuatu yang baik," katanya.