Kongres Yahudi dan Liga Muslim Rayakan Ramadhan Bersama

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Hafil

Selasa 27 Apr 2021 07:30 WIB

Kongres Yahudi dan Liga Muslim Rayakan Ramadhan Bersama. Foto: Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay Kongres Yahudi dan Liga Muslim Rayakan Ramadhan Bersama. Foto: Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dua organisasi besar berbasis agama berkumpul untuk memperingati bulan suci Ramadhan. Kongres Yahudi Dunia yang mewakili komunitas dan organisasi Yahudi di 100 negara di seluruh dunia menyelenggarakan acara virtual selama satu jam dengan Liga Dunia Muslim, LSM yang berbasis di Makkah.

Acara ini dihadiri oleh Presiden Kongres Yahudi Dunia Ronald S Lauder, Sekjen Muslim World League Mohammad bin Abdul Karim, dan puluhan tokoh lain. Acara ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara kedua organisasi dan meningkatkan pemahaman antara dua agama besar tersebut.

Baca Juga

“Hubungan antar komunitas terutama komunitas beragama. Sayangnya ini tidak selalu mudah untuk kami pertahankan,” kata Lauder, dilansir the National News, Selasa (27/4).

Meskipun selalu terjadi perselisihan antara agama, upaya untuk bekerja sama dan mengakui perbedaan tetap harus dilakukan di antara masyarakat. Acara tersebut merupakan bagian dari sidang pleno Kongres Yahudi Dunia ke-16 yang diselenggarakan organisasi tersebut setiap empat tahun.

Lauder menyebut pemahaman dan apresiasinya terhadap Islam hanya berkembang ketika dia dewasa. “Saya telah mengembangkan rasa hormat yang besar terhadap ajaran Islam. Ini muncul melalui paparan orang-orang Muslim dan terus terang keingintahuan saya sendiri tentang agama,” ujar dia.

Kedua organisasi berharap kolaborasi mereka akan membantu menciptakan pemahaman dan apresiasi yang lebih baik di antara komunitas dan masyarakat.

“Kami percaya bahwa kerja sama yang dapat dicapai Liga Dunia Muslim bersama dengan Kongres Yahudi Dunia akan memberikan kontribusi yang berharga untuk meningkatkan koeksistensi di dunia kita,” tambah dia. n Meiliza Laveda

https://www.thenationalnews.com/international

Terpopuler