REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah hadits disebutkan,
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ هَاشِمٍ عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَصَبَّحَ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةٍ لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سَمٌّ وَلَا سِحْرٌ
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Hasyim dari 'Amir bin Sa'd bin Abu Waqqash dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa pada pagi hari makan tujuh butir kurma 'ajwah, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun dan sihir." (HR Abu Dawud)
Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam kitabnya yang berjudul Ath-Thibb an-Nabawi atau Metode Pengobatan Nabi, kurma bisa menguatkan liver, melunakkan kotoran. Selain itu, menambah stamina bila dicampur dengan biji cemara, dan menyembuhkan radang tenggorokan.
Ibnu Qayyim menyebutkan, kurma termasuk buah yang banyak mengandung gizi, yang mengenyangkan dan sangat dibutuhkan tubuh karena kandungan unsur panas dan lembab. Bila dimakan pagi hari sebelum makan, bisa membunuh cacing.
Kurma tak hanya bisa dimanfaatkan sebagai menu berbuka puasa atau sebagai pengganti gula dalam berbagai kreasi masakan. Di balik rasanya yang manis, kurma juga menyimpan berbagai manfaat untuk kesehatan.