REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Ramadhan menjadi momentum berharga untuk tazkiyah al-nafs atau penyucian jiwa. Demikian disampaikan oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam Tausiah Ramadhannya.
"Semoga Allah SWT memberikan banyak keberkahan dan kemudahan di Ramadhan untuk mengamalkan segala bentuk amalan yang dianjurkan Baginda Nabi Muhammad SAW,” ujar Idris melalui kanal youtube pribadi Mohammad Idris, Jumat (23/4).
Menurut Idris, Ramadhan merupakan momentum tazkiyah al-nafs atau penyucian diri dan pembersihan jiwa. Karena, Allah SWT mencurahkan rahmat dan maghgiroh-Nya di bulan Ramadhan.
"Kita tahu Rasulullah adalah sosok hamba Allah, utusan Allah yang dosanya di ampuni sebelum dan sesudahnya. Beliau adalah figur yang bersih dari dosa. Tapi beliau meneladankan kita untuk beristighfar 70 hingga 100 kali setiap harinya," jelasnya.
Lanjut Idris, dalam hadis Allah SWT berfirman, Wahai hamba ku engkau telah melakukan dosa di siang dan malam hari, dan aku Tuhanmu akan mengampuni dosa-dosa kalian tanpa kecuali. Maka lakukan istighfar kepada ku, aku akan mengampuni dosa-dosamu.
“Hal itu direalisasikan oleh Rasulullah SAW tidak kurang beliau beristighfar. Beliau juga mengajarkan satu kalimat istighfar yang disukai Allah SWT. Zikir ini dikenal dengan nama Sayyidul Istighfar, yang paling inti,” jelasnya.
Ia menambahkan, memang benar ada bacaan istighfar yang sering diucapkan, misalnya Astagfirullah hal adzim. Namun Sayyidul Istighfar adalah yang paling inti.
"Sayyidul Istighfar ini artinya pengakuan Allah adalah Tuhan, Allah yang maha pencipta. Dan bahkan kita punya janji kepada Allah untuk menjalani segala perintah Allah SWT. Makanya kita minta dalam istighfar, agar Allah memberikan perlindungan dari kejahatan kita segala taubat, beristighfar mohon ampun. Karena tidak ada yang dapat memberi pengampunan kecuali Allah SWT," pungkas Idris.