REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN -- Mesir adalah tempat paling terkenal untuk tradisi Ramadhan dan konon banyak ritual Ramadhan yang dipraktikkan di seluruh dunia Muslim berasal dari Mesir. Banyak negara-negara muslim lainnya seperti Tunisia, Lybia, Aljazair, dan Morroco, namun tradisi Mesir ketika Ramadhan lebih banyak diikuti oleh banyak negara.
Dilansir dari MEHR News, Selasa (20/4), menjelang datangnya bulan Ramadhan, pasar-pasar di Mesir dipenuhi dengan makanan spesial Ramadhan seperti kurma, pasta aprikot kering, plum kering, kacang-kacangan, dan minuman spesial saat Ramadhan. Tradisi berusia berabad-abad yang paling populer di Mesir dan dipraktikkan secara luas di negara-negara Arab lainnya, di Afrika Utara dan di seluruh dunia Islam.
Selain makanan khas Ramadhan, setiap menjelang waktu sahur para Penabuh atau Mesharatis, akan berkeliling untuk membangunkan umat Islam makan sahur. Para penabuh membawa genderang kecil, membunyikan ketukan yang berulang-ulan sambil berjalan perlahan di jalan-jalan untuk membangunkan orang-orang sahur.
Tradisi ini diyakini berasal dari era Ottoman ketika orang tidak memiliki alarm jam untuk membangunkan mereka saat Sahur. Sehingga para penabuh genderang akan berkeliling menabuh drum mereka, menyanyikan lagu-lagu. Di akhir Ramadhan, meski Mesaharati tidak meminta uang, orang-orang akan memberi mereka hadiah kecil.
Berikut ini tradisi Ramadhan di Mesir yang juga diadopsi muslim di banyak negara.
Pertama, Lentera Ramadhan (Fanous)
Salah satu bagian dekoratif Ramadhan yang paling populer di Mesir adalah lentera atau Fanous. Lentera atau lampu lampion itu terbuat dari logam dan kaca berwarna, hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Orang Muslim Mesir menghiasi jalan, rumah, dan balkon dengan lampion tersebut.
Lentera Ramadhan adalah simbol utama di bulan suci. Meski lentera tidak lagi digunakan sebagai sumber cahaya, banyak keluarga dan bisnis di seluruh dunia Muslim terus menggunakannya sebagai dekorasi. Menurut laporan dari Mesir, saat ini hanya tersisa beberapa lusin bengkel lentera tradisional.
Baca juga : Mesir Memperingati Hal Helalak Di Gedung Opera Kairo
Dua, meriam untuk menandakan waktu berbuka
Di Mesir, meriam ditembakkan untuk mengumumkan waktu berbuka puasa. Konon tradisi ini dimulai pada masa Mameloukes pada 1439 dan Kairo adalah kota pertama di dunia Islam yang menyaksikan hal ini. Sementara itu, beberapa percaya bahwa itu dimulai pada abad ke-10 pada masa kekhalifahan Fatimiyah.
Tiga, salah satu tradisi lainnya di bulan Ramadhan adalah ketika semua remaja dan anak-anak berkumpul bersama orang tua mereka dan bekerja mendekorasi setiap jalan dengan Zeenat Ramadan. Tali segitiga berwarna-warni ini bolak-balik di antara balkon, dengan lentera dan lampu berwarna, memberikan suasana jalan yang menyenangkan yang hanya bisa dipahami oleh orang Mesir.
Empat, hidangan tradisional seperti mahshi (nasi dan sayuran yang diisi bumbu), pasta bechamel, dan molokhia yang menjadi makanan pokok setiap rumah selama Ramadhan.
Lima, selain makanan ada juga minuman tradisional yang tidak bisa ditinggalkan orang Mesir di bulan Ramadhan, seperti Kamar Al-Din (jus aprikot), Karkade (teh kembang sepatu), dan Tamr Hindi (asam).
Enam, serial TV Ramadhan spesial
Seperti Iran, orang Mesir menonton serial TV yang dibuat disiarkan selama Ramadhan. Ini adalah tradisi yang lumayan baru yang disebut Mosalsalat di Mesir. Hampir semua serial yang bagus dan berkesan telah ditayangkan untuk pertama kalinya di bulan Ramadhan.
Baca juga : Alquran Hidangan Ramadhan untuk Umat Nabi Muhammad
Tujuh, sholat tarawih
Setelah sholat Isya, orang Mesir pergi ke masjid untuk sholat Tarawih setiap malam selama bulan suci. Orang-orang dari semua kelompok umur yang berbeda termasuk pria, wanita dan anak-anak mengikuti sholat sunnah tarawih.
Delapan, nenurut laporan beberapa website Mesir, baru-baru ini muncul fenomena baru yaitu mencari jodoh melalui sholat tarawih. Para ibu akan mencari pengantin untuk anak mereka saat sholat tarawih. Sehingga, pria dan wanita muda akan pergi ke sholat Tarawih dengan berpakaian rapi berharap menemukan pasangan hidup mereka selama waktu itu.
Sembilan, malam Ramadhan
Kebanyakan orang Mesir tidak pergi tidur sampai Sahur dan menghibur diri mereka sendiri selama malam Ramadhan dengan berbagai cara. Tenda Ramadhan adalah tempat paling terkenal di mana orang menikmati kehidupan malam selama malam Ramadhan.
Sepuluh, restoran dan hotel memiliki persaingan yang ketat satu sama lain. Mereka akan menyajikan hidangan buka puasa dan sahur dengan musik tradisional Arab, di mana keluarga dan teman dapat menikmati makanan hingga matahari terbit.
Sebelas, turnamen sepak bola juga kerap diadakan selama bulan suci Ramadhan di Mesir. Setiap klub, pusat pemuda, atau lapangan sepak bola memiliki turnamen sepak bola selama tiga puluh hari Ramadhan.
Pertandingan akan dilakukan pada malam hari, sekitar pukul 00 dini hari. Setelah itu pemain bisa makan sahur bersama.