Organisasi Muslim Tawarkan Vaksin Setelah Berbuka Puasa

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani

Selasa 20 Apr 2021 14:18 WIB

Seorang karyawan NHS memeriksa ruang vaksinasi di pusat vaksinasi massal Elland Road di Leeds, Inggris Foto: AP/Danny Lawson/PA Seorang karyawan NHS memeriksa ruang vaksinasi di pusat vaksinasi massal Elland Road di Leeds, Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Meskipun beberapa kelompok dan organisasi Muslim telah mengonfirmasi bahwa vaksin Covid-19 tidak membatalkan puasa, organisasi Muslim Inggris membuka pusat vaksin saat waktu buka puasa selama Ramadhan. Hal ini untuk menghilangkan ketakutan mereka yang menganggap vaksin itu akan membatalkan puasa.

Dewan Muslim Inggris dan Asosiasi Medis Islam Inggris telah membuka pusat vaksin sementara. Didukung oleh Layanan Kesehatan Nasional (NHS) negara itu, umat Islam mendapat suntikan pada hari Jumat di klinik sementara yang didirikan di salah satu pusat serupa di Sutton, London Selatan. Hari kedua vaksinasi akan diadakan di pusat tersebut pada 30 April.

“Kami tidak ingin orang tertinggal hanya karena mereka khawatir akan membatalkan puasa,” kata Dr. Kashif Aziz dari Sutton Medical Center kepada Anadolu Agency dilansir dari About Islam, Senin (19/4).

“Inilah mengapa kami mendirikan klinik, karena ada beberapa kekhawatiran di masyarakat,” tambah dokter tersebut.

Bulan lalu, Islamic Society of North America (ISNA) mengonfirmasi bahwa menerima vaksin Covid-19 tidak akan berbuka puasa. Pendapat serupa tentang vaksin dan puasa Ramadhan telah dibagikan baru-baru ini oleh ulama dan kelompok Muslim yang berbeda. Di AS, misalnya, Dr. Yasir Qadhi, seorang sarjana Muslim terkemuka, mengatakan bahwa vaksin tidak membatalkan puasa.

Pendapat lainnya adalah Syekh Dr. Ahmad bin Abdul Aziz Al Haddad, Mufti Agung dan Kepala Departemen Fatwa di Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal di Dubai mengatakan orang-orang dapat menerima vaksin selama Ramadan. Ada juga pernyataan sebelumnya dari British Islamic Medical Association juga menegaskan bahwa vaksin tidak membatalkan puasa Ramadhan.

Ramadhan adalah bulan ke-9 dalam kalender Islam Hijriah.  Ini memperingati wahyu pertama Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad. Dari fajar hingga matahari terbenam, umat Islam menahan diri dari makanan, minuman, merokok, dan melakukan hubungan seksual.