REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKSIKAPING -- Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat (Sumbar) mencatat produksi sampah warga di awal Ramadhan diperkirakan mencapai 20 persen.
"Benar, jumlah produksi sampah warga meningkat diperkirakan mencapai 20 persen, namun untuk berapa volume sampah belum diketahui sebab belum mempunyai alat timbang sampah," kata Kabid Kebersihan dan Pertamanan Yusrizal, Dinas Lingkungan Hidup dan Kawasan Permukiman Pasaman, Senin (19/4).
Meningkatnya volume sampah warga disebabkan masyarakat banyak konsumsi makanan dan minuman di saat berbuka puasa. Ia mengatakan jenis sampah warga itu berupa batok kelapa muda, plastik nasi bungkus, plastik es, dan lainnya.
Sampah warga diantarkan oleh petugas ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan menggunakan mobil truk sampah dan becak motor (betor) pengangkut sampah. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) itu letaknya di Puncak Labuan, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman.
Ia mengatakan petugas mengalami kendala kekurangan kontainer atau tempat pembuangan sampah sementara sebanyak enam buah. Kontainer itu mempermudah para petugas dalam membawa sampah.
Yusrizal menjelaskan, untuk solusi mengurangi volume sampah, ia telah bekerja sama dengan pengelola Bank Sampah yang tersebar di 12 Kecamatan. Ia mengimbau masyarakat meletakkan sampah di luar rumah pada pukul 05.00 WIB-09.00 WIB. Lewat dari pukul 09.00 WIB, sampah disimpan tempat yang aman dan diletakkan esoknya.