REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI – Sekitar 86.500 makanan dan 42.560 keranjang makanan akan dibagikan selama perjalanan malam di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) oleh lebih dari 1.000 relawan dari Yayasan Watani al-Emarat. Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal di Dubai (IACAD) mengoordinasikan operasi tersebut yang berlangsung dari 20 lokasi di kota setiap hari, termasuk Silicon Oasis, Al Quoz, Al Khawaneej dan Jebel Ali. Kegiatan ini bertujuan untuk mengontrol kerumunan dan memastikan mereka mematuhi tindakan pencegahan Covid-19.
Operasi tersebut dipantau oleh pihak kepolisian Dubai yang akan mengeluarkan denda bagi siapa pun yang melanggar aturan tentang jaga jarak dan penggunaan masker. Direktur Jenderal Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal di Dubai, Dr Hamad Al Shaibani mengatakan jika seseorang akan menyumbang harus melalui badan amal dan lembaga terakreditasi yang memiliki keahlian dalam mengelola distribusi makanan untuk kelompok besar.
Badan amal yang terlibat dalam gerakan ini termasuk Otoritas Bulan Sabit Merah UEA, Badan Kemanusiaan dan Amal Mohammed bin Rashid, Masyarakat Amal Dubai, dan Masyarakat Dar Al Ber. Kegiatan ini juga terlaksana atas kerja sama dengan Otoritas Pengembangan Komunitas, Polisi Dubai, Kota Dubai, Komite Tetap Urusan Perburuhan Dubai, dan Departemen Pembangunan Ekonomi.
Dilansir the National News, Senin (19/4), kampanye 100 Milion Mean UEA semakin mendekati tujuannya setelah mencapai lebih dari tiga seperempat pada pekan pertama. Gerakan amal yang mengirimkan bahan-bahan kepada keluarga selama Ramadan telah mengumpulkan lebih dari 21,2 juta dolar Amerika untuk menyediakan lebih dari 78 juta makanan.
Setiap satu dirham UEA yang didonasikan akan membantu menyediakan satu makanan di negara-negara di Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Donasi dapat diberikan melalui daring atau menghubungi pusat panggilan kampanye.