REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berpuasa bukan halangan untuk tetap menjaga kebugaran melalui latihan fisik maupun berolahraga. Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan yakni pemilihan waktu dan durasi olahraga selama puasa.
Dokter spesialis kedokteran olahraga dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Andhika Raspati, menyarankan tiga pilihan waktu untuk berolahraga di bulan puasa. Waktu tersebut antara lain setelah sahur, sebelum dan sesudah berbuka puasa.
Melakukan latihan fisik atau berolahraga setelah sahur bisa menguntungkan karena cadangan karbohidrat masih tinggi. Namun ingatlah, semakin lama durasi berpuasa maka semakin turun cadangan ini. Belum lagi ditambah dengan berolahraga yang membutuhkan energi secara cepat.
Oleh karena itu, sebaiknya pertimbangkan durasi dan intensitas latihan. Usahakan tidak melakukan latihan dengan intensitas tinggi yang membuat banyak mengeluarkan keringat. Ia merekomenasikan melakukan joging, jalan kaki, bersepeda, berenang atau bermain sepakbola dan sebagainya.
"Kalau kita bablas, terlalu semangat, banyak berkeringat, bisa dehidrasi sepanjang hati. Latihan jam 7 pagi misalnya, tiba-tiba keringatan banyak menunggu jam 18.00 lama. Hati-hati ya. Sebisa mungkin batasi keringat," ujar Andhika Raspati, Jumat (16/4).
Untuk meminimalisir keringat berlebihan, Andhika menyarankan mengenakan pakaian yang tipis. Lakukan pula latihan di dalam ruangan ber-AC juga tidak masalah dan ingatlah untuk membatasi durasi agar jangan terlalu panjang. Bila memilih latihan saat sebelum berbuka puasa, pilih waktu agar bisa segera minum atau rehidrasi segera saat jam berbuka. Namun, pada saat itu cadangan energi relatif rendah.
Baca juga : 8 Tips Berolahraga Selama Ramadhan
"Kalau pilih sebelum sarapan (misalnya di bulan biasanya) orang merasa lebih gampang capek, wajar karena energi lebih rendah. Walaupun ada penggantian gula dari cadangan lain adakalanya tidak bisa menutupi kekurangan sehingga (tubuh) merasa tidak enak," tutur Andhika.
Sebaiknya, usahkan melakukan latihan lower intensity agar dapat menggunakan cadangan lemak. Karena proses ini membutuhkan adaptasi dari yang semula memanfaatkan gula.
Pilihan ketiga, latihan setelah berbuka. Ini bisa menjadi pilihan aman karena sudah bisa makan dan minum kapanpun. Hanya saja, waktu sempit karena menjelang sholat tarawih.
Andhika menyarankan tak langsung menyantap makanan berat saat berbuka puasa agar nutrisi makanan cepat terserap tubuh. Pilih yang intensitas rendah.
Sebenarnya, bisa latihan setelah sholat tarawih tetapi ini cenderung dekat ke waktu tidur. Olahraga menjelang jam tidur tidak disarankan karena bisa mengganggu tidur. "Usai olahraga itu afterburn, masih ngos-ngosan, keringatan, tidak ngantuk, tidurnya mundur akhirnya sahurnya bablas," kata Andhika.