REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak orang yang terbiasa memulai hari dengan menyeruput kopi sebelum beraktivitas. Namun di saat puasa Ramadhan, sebagian orang mungkin memilih untuk meminum kopi mereka di saat sahur.
"Jika tidak perlu benar minum kopi, maka tidak perlu minum kopi saat sahur," ungkap dokter spesialis gizi klinik dari RS Pondok Indah - Pondok Indah dr Tirta Prawita Sari MSc SpGK melalui surel, kepada republika.co.id, dikutip Kamis (15/4).
Menurut dr Tirta, konsumsi kopi dapat memberikan efek diureis di mana produksi urin mengalami peningkatan. Efek diuresis ini merupakan efek samping dari mengonsumsi kafein pada kopi.
"Namun tetntu tergantung juga dari jumlah kopi dan jenisnya," jelas dr Tirta.
Efek diuresis ini sangat mungkin terjadi ketika seseorang meminum kopi di saat sahur. Dampak ini perlu diperhatikan dengan baik saat menjalani ibadah puasa karena efek diuresis dapat memicu terjadinya dehidrasi.
"Namun sekali lagi, tidak semua orang akan mengalami keadaan ini," ujar dr Tirta.
Bila sudah terbiasa dan tak mengalami masalah setelah minum kopi, maka minum kopi di saat sahur dapat dicoba. Masalah yang dimaksud bisa berupa masalah pada perut, lambung, atau dehidrasi.
Akan tetapi, dr Tirta menyarankan agar jumlah kopi dikurangi. Misalnya, orang-orang yang terbiasa menggunakan kopi bubuk sebanyak dua sendok teh bisa menguranginya menjadi satu sendok teh saja.
"Apabila Anda sudah terbiasa (minum kopi), maka tetap dapat terapkan kebiasaan lama atau dengan mengurangi jumlah takaran kopi yang diseduh," ungkap dr Tirta.
Selama Ramadhan, dr Tirta juga menekankan pentingnya memilih makanan dan minuman yang baik bagi tubuh. Asupan makanan dan minuman yang sehat dapat menjadi bekal untuk tubuh agar tetap fit dalam menjalani puasa Ramadhan.