Menag Ingatkan Umat Jaga Prokes Selama Ibadah Ramadhan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah

Senin 12 Apr 2021 22:15 WIB

Umat muslim menunaikan ibadah shalat Tarawih pertama di Masjid Baitul Faidzin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (12/4/2021).   Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya Umat muslim menunaikan ibadah shalat Tarawih pertama di Masjid Baitul Faidzin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (12/4/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan seluruh masyarakat agar tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan selama Ramadhan. 

Ini adalah kali kedua umat Muslim Indonesia memasuki bulan suci Ramadhan di tengah pandemi Covid-19.    

Baca Juga

"Ramadhan tahun ini masih dalam situasi pandemi. Segala bentuk aktivitas ibadah selama Ramadhan harus tetap menerapkan protokol kesehatan dan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas)," kata Menag saat memimpin sidang itsbat awal  Ramadhan, dalam keterangannya  kepada Republika.co.id, Senin (13/4). 

Menag menuturkan, kedisiplinan adalah bentuk pengendalian nafsu sebagaimana yang diajarkan oleh spirit Ramadhan. Kedisiplinan dalam penerapan prokes juga menjadi ikhtiar bersama untuk menjaga kesehatan diri, keluarga, dan juga masyarakat. 

Dia berharap dengan keberkahan Ramadhan, semoga pandemi Covid-19 ini segera berlalu. 

Sebelumnya, Menag telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2021 tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H/ 2021 M.  

"Panduan ini tidak berlaku bagi mereka yang berada di zona oranye dan zona merah. Bagi mereka yang berada di zona itu, harap beribadah di rumah saja," ujar Menag.  

Menag mengatakan, sedangkan bagi mereka yang berada di zona kuning dan zona hijau, silakan melaksanakan ibadah tarawih di masjid atau mushola. Tapi tetap dengan menerapkan protokol kesehatan. 

Menag juga menyampaikan, Ramadhan adalah bulan istimewa. Mereka yang mencintai kebaikan diseru untuk bergembira dan memanfaatkan berjuta keistimewaan yang ada di dalamnya.

"Sebaliknya, mereka yang masih suka berbuat kejahatan dan keburukan, diseru untuk berhenti dan introspeksi diri. Ramadhan adalah kesempataan untuk menata diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi," jelas Menag.

Menag juga mengajak umat untuk menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum pendidikan jiwa. Agar menjadi umat beragama yang memiliki tepo sliro atas berbagai perbedaan dan memuliakan sesama untuk Indonesia yang lebih baik.

"Marhaban Ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa. Taqabbalallahu minna waminkum, shiyamana wa shiiyamakum. Semoga Allah menerima ibadah puasa dan mengabulkan segala doa kita," kata Menag.