REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi para ibu menyusui (busui) yang hendak menjalankan ibadah puasa, sebaiknya sangat memperhatikan asupan makanan dengan baik saat berbuka dan sahur.
"Ibu menyusui, apalagi jika bayi yang disusui sudah besar, misalnya usia lima sampai delapan bulan, itu sebenarnya butuh banyak ASI. Maka ibu menyusui harus sangat memperhatikan asupan makanan dan minuman," kata dokter spesialis gizi klinis, Luciana B Sutanto dalam siaran Instagram Ramadan Series "Happy at Home with Hometown" dikutip Senin (12/4).
Dokter Luciana menganjurkan agar produksi ASI tetap terpenuhi, ibu menyusui membutuhkan lebih dari delapan gelas air sehari. "Idealnya habis menyusui minum segelas, itu di luar jadwal makan sehari tiga kali dan selingan makan sehari dua sampai tiga kali ya. Jadi ibu menyusui setiap habis makan wajib minum segelas, sehabis nyemil wajib minum segelas," kata President of Indonesian Nutrition Association (INA) tersebut.
Hal tersebut tentu sulit dilakukan saat ibu menyusui menjalankan ibadah puasa. Maka disarankan untuk memerah ASI saat malam hari.
"ASI perah segar bisa diberikan keesokan harinya kepada buah hati," kata Luciana.
Dia menyarankan, ibu menyusui makan sesuai dengan panduan isi piringku, yakni porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring terdiri dari 50 persen buah dan sayur, 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.
"Kalau sudah memenuhi itu sebetulnya sudah cukup. Segelas susu bisa jadi tambahan pelengkap," kata dia.
Luciana juga mengingatkan agar selama puasa Ramadhan tetap menjalankan hidup aktif dengan berolahraga. "Dianjurkan berolahraga aerobik, seperti jalan kaki santai jelang puasa. Kalau mau yang high intensity bisa dilakukan setelah berbuka.