REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan pelaksanaan ibadah di Ramadhan tahun ini harus tetap dengan kehati-hatian. Wapres mengatakan, meski ibadah berjamaah di masjid sudah dibolehkan, masyarakat tidak boleh lengah terhadap protokol kesehatan.
"Wapres sangat konsern agar pelaksanaan bulan Ramadhan saat ini itu dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian karena masih dalam kondisi Covid-19," kata Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, dalam bincang dengan media, Senin (12/4).
Menurut Masduki, wapres menilai bahwa Ramadhan kedua di tengah pandemi menjadi batu uji umat agar tetap menjalankan ibadah tetapi tetap terhindar dari virus Covid-19. Sebab, meski kasus Covid-19 mengalami tren penurunan, masyarakat harus tetap berhati-hati.
Karena itu, tradisi mudik yang ada di bulan Ramadhan kembali ditiadakan pada tahun ini. "Di sini ujian kita apakah kita akan berhasil bisa mencapai ibadahnya bagus, lalu kemudian Covid juga bisa kita atasi dengan baik, ini kaitannya ramadhan dengan perkumpulan2 ibadah tarawih, lalu kemudian juga pada saat idul fitri itu juga tidak boleh mudik," ujarnya
Masduki melanjutkan, hal ini untuk mempercepat upaya mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity sebesar 70 persen penduduk atau 181,5 juta. "Supaya apa tercapai herd immunity sebagaimana kita ketahui bersama, pesan wapres saya kira itu yang menjadi pokok," ungkapnya.