Ini Kurma Paling Diminati Saat Ramadhan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil

Senin 12 Apr 2021 10:29 WIB

Ini Kurma Paling Diminati Saat Ramadhan. Foto:   Kurma (ilustrasi) Foto: Pixy.org Ini Kurma Paling Diminati Saat Ramadhan. Foto: Kurma (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Kurma merupakan makanan pokok di setiap rumah tangga Saudi. Buah khas Timur Tengah ini menarik perhatian, khususnya selama bulan Ramadhan dengan variasi yang tak ada habisnya untuk dipilih.

Saat Muslim dunia menyambut bulan suci Ramadhan, setiap rumah seolah menyimpan satu barang paling penting untuk berbuka puasa, kurma. Panganan ini merupakan bagian penting dari makanan Muslim, utamanya Saudi.

Baca Juga

Seorang Direktur dari Kantor Konsultasi Pertanian, Majid Al-Khamis, mengatakan kurma yang paling populer adalah Sokkari dan Khulais. Sedangkan jenis kurma yang paling disukai konsumen saat Ramadhan adalah Sukkari, Al-Falah, Al-Khalas, Al Maknooz, Al-Khodari dan Al-Sagai.

Dia menjelaskan, harga rata-rata kurma berkisar antara 10-20 riyal Saudi atau Rp 39 ribu hingga Rp 78 ribu per kilo. Tetapi, biasanya harga ini meningkat sebelum Ramadhan, dan terlebih lagi selama bulan suci. Kurma kualitas rendah lebih murah sedangkan kualitas lebih tinggi harganya lebih mahal.

Al-Khamis percaya masa depan kurma sebagai perdagangan di Kerajaan sangat menjanjikan. Hal ini mengingat Saudi memiliki kemampuan menghasilkan kurma dari berbagai jenis untuk segmen konsumen yang berbeda.

"Arab Saudi adalah produsen kurma terbesar kedua di dunia. Namun, kurma belum dipasarkan dengan baik," kata dia dilansir di Arab News  Senin (12/4).

Baca juga : Tips Kejar Khatam Alquran Selama Ramadhan

Ia menyebut beberapa pedagang melakukan penipuan saat berjualan. Mereka akan menaruh kurma berkualitas baik di bagian atas dan menyembunyikan kurma yang tidak bisa dimakan atau berumur setahun di bawahnya.

Saat ini, melalui Pusat Nasional untuk Pohon Palem dan Kurma, serta Otoritas Ekspor, Kerajaan sedang bekerja untuk mendukung dan memfasilitasi operasi ekspor dan layanan logistik. Kerja sama ini diharap dapat menghubungkan penjual di Kerajaan dengan pembeli internasional.

"Selama musim Ramadhan, kurma dikonsumsi dalam jumlah tinggi di beberapa negara Islam. Sayangnya, kurma yang diekspor ke negara-negara tersebut berasal dari negara penghasil kurma dengan kualitas yang jauh lebih rendah dari Kerajaan,” katanya.

Dia menambahkan, festival lokal untuk Kurma dinilai dapat memainkan peran penting dalam memasarkan buah tersebut, baik di dalam dan di luar Kerajaan.

Sejumlah festival di berbagai daerah dirayakan setiap tahun. Dari Al-Ahsa hingga Madinah, dari Al-Kharj hingga Hawtat Bani Tamim.

Festival kurma ini bervariasi dengan yang paling terkenal adalah Festival Kurma di Buraidah. Pedagang yang datang dari seluruh wilayah datang untuk memeriksa barang-barang yang dipamerkan.

Pertukaran kurma di Buraidah dan Unaizah disebut dapat berkontribusi merevitalisasi sektor produksi kurma melalui pemasaran elektronik. Platform digital dinilai mampu memberikan informasi tentang kualitas dan jenis kurma untuk dijual, guna memfasilitasi pemasaran di dalam dan di luar Kerajaan.

Kurma adalah pilihan panganan yang sangat baik dan sehat. Buah ini merupakan makanan utama bersama dengan susu bagi sebagian besar keluarga di Kerajaan, ratusan tahun yang lalu.

Sebagai konsultan pertanian, Al-Khamis mengetahui kurma bukan lagi satu-satunya produk yang disiapkan untuk dijual. Produk lain dibuat seperti molase, yang digunakan dalam berbagai kapasitas dalam penyiapan makanan. Seseorang dapat membuat produk es krim dengan rasa kurma menggunakan molase.

"Kita bisa mendapatkan keuntungan dari kurma dalam jumlah besar dan membuat molase, yang memiliki nilai gizi tinggi dan mudah dimasukkan ke dalam banyak produk," ucapnya.

Saat ini, ada produsen yang membuat tortilla dengan kurma dan perasa. Di sisi lain, kurma juga bisa dimanfaatkan untuk membuat gula maupun pemanis untuk teh.

Dengan prospek yang lebih luas dalam menghasilkan produk yang berbeda menggunakan kurma dan mengirimkannya ke konsumen, ia melihat masa depan usaha ini dapat digunakan secara lokal dan internasional melalui investasi dan produksi.

Baca juga : Adab Muslim Menyambut Ramadhan

“Misalnya, Nestle telah berinvestasi dan membuat produk dengan kurma seperti cornflake. Ada juga pabrik di Al-Ahsa yang membuat kurma renyah, yang sangat disukai anak-anak," kata Al-Khamis.