Bagaimana Meningkatkan Optimasi Iman Saat Ramadhan?

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Fakhruddin

Ahad 11 Apr 2021 23:23 WIB

Bagaimana Meningkatkan Optimasi Iman Saat Ramadhan? Ilustrasi Takwa/taqwa Foto: Pixabay Bagaimana Meningkatkan Optimasi Iman Saat Ramadhan? Ilustrasi Takwa/taqwa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tak terasa, bulan suci Ramadhan tinggal menghitung hari. Ketua PW IKADI DKI Jakarta, K.H. Attabik Luthfi mengatakan selama Ramadhan adalah saatnya untuk optimasi. Sebab, Ramadhan merupakan ibadah sanawiyyah atau ibadah tahunan yang akumulasi dari ibadah harian, pekanan, dan bulanan.

Cara meningkatkan optimasi iman bisa melalui beberapa hal. Pertama, memaknai hakikat puasa. Puasa dilakukan karena iman dan imun sudah otomatis ada dalam diri manusia. Capaian tertinggi iman adalah target yang Allah harapkan, yakni takwa. Allah berfirman dalam surat al-Hujurat ayat 13:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”

“Hakikat puasa adalah dalam rangka mengoptimalkan iman kita dengan berbagai ibadah termasuk menjaga imunitas dan capaian tertinggi termasuk mulia di sisi Allah karena mencapai capaian bernama takwa. Kalau bertakwa itu langsung surga, makanya kedudukan tertinggi takwa,” kata Attabik acara virtual Optimalisasi Iman dan Imun untuk Ramadhan Terbaik Menuju Takwa di kanal Youtube PROKAMITV, Ahad (11/4).

Cabang iman ada banyak dan semakin banyak cabangnya, semakin optimal iman seseorang. Rasulullah bersabda “Iman itu ada 70 atau 60 cabang, yang paling tinggi perkataan ‘laa ilaha illallah’ yang paling rendah menyingkirkan gangguan dari jalan dan sifat malu bagian dari iman,” (HR Bukhari dan Muslim).

Attabik menjelaskan Ramadhan di masa apa pun sama. Jadi, bukan berarti Ramadhan tahun ini masih pandemi berubah. Selama ada ampunan, lailatul qadr, dibuka pintu surga, semua Ramadhan itu sama. Selama Ramadhan, umat Islam juga dianjurkan untuk menambah amalannya yang kurang, memperbaiki kekurangan pada Ramadhan tahun lalu, dan mengkekalkan yang sudah baik dalam diri.

“Minimal ada empat yang ditambah, shalat sunnah, baca Alquran, ibadah harta, dan zikir doa,” ujar dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan ibadah harus ditargetkan agar ada nilai motivasi yang tinggi. Salah satu target adalah takwa. Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”

Akhirnya dari target tertinggi, manusia berharap dari dua hal, yaitu syafa’at puasa dan Alquran. “Di dunia saja kita membutuhkan pertolongan, bagaimana di akhirat? Di akhirat tidak ada yang dapat menolongkan kita. Ada dua yang paling bisa menolong, yakni syafa’at puasa dan Alquran,” ucap dia. 

 

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=zuqezJ4NnDA

Terpopuler