REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menginginkan pengurangan yang signifikan dalam jumlah kasus virus corona dalam waktu dekat. Ia berharap ada pengurangan kasus pada akhir bulan suci Ramadhan ini.
"Kami bertujuan memberikan istirahat ke negara kami selama Ramadhan dan mempersiapkannya untuk hari-hari yang lebih baik setelah Idul Fitri," katanya saat berbicara pada pertemuan kepala provinsi Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Ankara dilansir di Anadolu Agency, Kamis (8/4).
Ramadhan akan dimulai pekan depan dan berlangsung hingga Mei. Erdogan mengatakan pengetatan dan pelonggaran pembatasan sosial harus sejalan dengan kondisi pandemi kedepannya.
“Jika kita bisa menurunkan jumlah kasus menjadi ribuan, kita bisa menangkap musim pariwisata yang dipahami dibuka pada Mei dan kegiatan komersial yang akan diciptakan oleh musim pariwisata,” katanya.
Dia juga menyoroti kondisi global pandemi dan bahwa melakukan kerja sama dengan negara lain sangat penting dilakukan. Semua upaya perlu dilakukan untuk melawan virus di zaman di mana negara dan negara saling berhubungan erat.
Sejak kampanye vaksinasi dimulai pada Januari, Turki telah memberikan lebih dari 17,95 juta suntikan vaksin secara nasional, menurut angka resmi. Lebih dari 10,54 juta orang telah menerima dosis pertama vaksin sementara dosis kedua diberikan kepada hampir 7,41 juta orang.
Menghadapi meningkatnya kasus dan jumlah korban jiwa, Turki baru-baru ini mengumumkan kembalinya jam malam akhir pekan di daerah berisiko tinggi serta pembatasan lainnya, selain langkah-langkah khusus untuk Ramadhan.
Sejak Desember 2019, pandemi telah merenggut lebih dari 2,87 juta jiwa di 191 negara dan wilayah. Lebih dari 132 juta kasus telah dilaporkan di seluruh dunia, dengan pemulihan melebihi 75 juta, menurut angka yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins yang berbasis di AS.
https://www.aa.com.tr/en/turkey/turkey-aims-to-reduce-virus-cases-by-end-of-ramadan/2201696