REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rahmad Hakim belum lama ini merilis buku Multidimensi Ramadhan: Dari Ritual Menjadi Spiritual. Dosen Ekonomi Syariah ini mengungkapkan, buku tersebut membahas mengenai fenomena masyarakat yang hanya menjalankan ibadah tetapi tidak sepenuhnya memahami makna dari Ramadhan itu sendiri. Padahal bulan suci menjadi kesempatan emas untuk meraih pundi-pundi kebaikan.
Multidimensi ritual sendiri meliputi sisi kesehatan, ekonomi dan sosial. Menurut Rahmad, banyak orang yang semakin sehat dan bahkan sembuh saat menjalankan puasa. Imunitas tubuh juga meningkat karena terbiasa berpuasa.
Sementara dari aspek ekonomi dan sosial, ia melihat ekonomi makin stabil. Hal ini karena banyak orang yang berlomba-lomba saling berbagi.
Rahmad berpendapat multidimensi ritual dapat menunjang masyarakat untuk menggapai multidimensi spiritual. Masyarakat secara bertahap mampu memahami makna Ramadhan dan melaksanakan keberkahan tertinggi.
"Beberapa di antaranya membaca Alquran serta mendapatkan lailatul Qadr," ucapnya dalam pesan resmi yang diterima Republika, Selasa (23/3).
Seperti diketahui, malam Lailatul Qadar bisa menambah umur hingga 1.000 bulan atau 86 tahun. Sejatinya, umur rata-rata manusia hanya mencapai 60 tahun. Namun karena melakukan kebaikan, umur manusia bisa betambah dan mendapat keberkahan dari Allah SWT.
Rahmad berharap karyanya mampu memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada orang lain terkait Ramadhan. Masyarakat bisa mampu melalui dua dimensi, baik ritual maupun spritual.
"Dengan baik dan benar di bulan Ramadan yang akan datang,” kata dia.