Kota Abbottabad Izinkan Sholat Idul Fitri di Masjid

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah

Jumat 22 May 2020 14:53 WIB

Kota Abbottabad Izinkan Sholat Idul Fitri di Masjid. Sejumlah jamaah melaksanakan sholat dengan menerapkan jarak sosial untuk membantu menghindari penyebaran virus Corona di Karachi, Pakistan. Foto: AP / Fareed Khan Kota Abbottabad Izinkan Sholat Idul Fitri di Masjid. Sejumlah jamaah melaksanakan sholat dengan menerapkan jarak sosial untuk membantu menghindari penyebaran virus Corona di Karachi, Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, ABBOTTABAD -- Sebuah pertemuan administrasi di distrik Abbottabad, Pakistan, menghasilkan kebijakan mengizinkan sholat Idul Fitri di seluruh masjid di wilayah tersebut. Meski demikian, pemerintah setempat tetap melarang sholat Idul Fitri di Eidgah utama dan tempat-tempat terbuka lainnya untuk menghindari kepadatan yang berlebihan.

Wakil Komisaris Mughis Sanaullah didapuk memimpin rapat untuk membahas langkah-langkah keamanan dan penerapan Prosedur Operasional Standar (SOP) selama Idul Fitri.

Baca Juga

Dikutip di The Express Tribunesholat Idul Fitri diizinkan di masjid selain di wilayah Eidgah untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk dan menjaga jarak sosial. Pertemuan itu juga memutuskan membatasi masuknya wisatawan ke Abbottabad.

Untuk mencapai tujuan ini, polisi dan pekerja Penyelamatan 1122 akan ditempatkan di pos pemeriksaan. Beberapa titik disiapkan di Chamba Pul, Muslimabad, Qalandarabad, Tanan, Thandayani Chowk, Jalan Murree, Harno Pul dan Bariyan.

Hanya penduduk tetap Galiyat yang akan diizinkan melampaui wilayah Kali Matti Harno, setelah menunjukkan sistem komputerisasi kartu identitas nasional atau CNICs mereka. Pemerintah Pakistan menunjukkan data resmi kenaikan jumlah kasus infeksi virus Covid-19 beberapa hari terakhir usai dicabutnya lockdown atau karantina wilayah, Kamis (21/5).

Angka kasus positif Covid-19 mendekati 50 ribu dan kematian mencapai 1.000 orang. Bagi negara sebesar Pakistan, tingkat pengujian sekitar 14 ribu per hari masih terbilang rendah.

Meski demikian, menurut perhitungan Reuters menggunakan data resmi, tingkat infeksi sejauh ini tetap relatif stabil, dengan total infeksi berlipat ganda setiap 9 hingga 11 hari sejak 1 April. Dokter dan para ahli khawatir sistem pelayanan kesehatan Pakistan yang kurang didanai jika penularan semakin cepat. Dari data Reuters, dalam 20 hari pertama Mei, lebih dari 630 orang telah meninggal, dibandingkan dengan sekitar 380 di seluruh April. Pakistan mencatat kurang dari 10 kematian pada Maret.