Foto: Dok Instagram Sajjaad Ali
Musisi Sajjaad Ali, penyanyi pop religi Islam keturunan Swedia dan Amerika Serikat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi pop religi Islam, Sajjaad Ali, menganggap Idul Fitri tahun ini sebagai sebuah momen pembelajaran yang istimewa. Di tengah pandemi Covid-19 dan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), tiap keluarga bisa semakin merekatkan hubungan.
"Bisa menikmati sholat Id di rumah, mungkin sekali seumur hidup, akan jadi pengalaman baru yang belum pernah kita rasakan. Sholat Id bersama saudara-saudara, adik kakak, dan dipimpin ayah kita. Suatu hal baru," ujar pelantun tembang "Tanya Hati" itu.
Selama Ramadhan, Sajjaad merasakan betul berbagai pengalaman yang jadi pembelajaran. Pemuda kelahiran Taos, New Mexico, yang sudah menetap di Indonesia itu menunaikan ibadah sholat Jumat di rumah karena tidak bisa melaksanakannya di masjid.
Sajjaad bercerita, abahnya menjadi imam sekaligus khatib sholat Jumat di rumah. Abah juga meminta Sajjaad, abang, dan adiknya untuk khutbah secara bergantian sehingga semua anak laki-laki dalam keluarga mendapat kesempatan belajar menyampaikannya.
Musisi keturunan Swedia dan Amerika Serikat itu sebenarnya merasa sedih melihat banyak temannya tidak bisa pulang ke kampung halaman untuk bertemu orang tua dan sanak saudara. Sajjaad mengajak semua orang melihat aspek positif dari apa yang terjadi.
Bisa jadi, selama ini orang-orang kurang menjalin silaturahim. Perkembangan teknologi membuat sebagian orang lebih memilih interaksi di media sosial, telepon, atau panggilan video. Dengan pandemi, semua orang menjadi sadar pentingnya silaturahim.
"Ana ingin terus mencari alasan positif karena kalau kita mendapatkan alasan positif dari semua kejadian, itu artinya kita sedang bermain api cinta dengan Allah," kata Sajjaad yang tergabung di Origin Musik Indonesia.
#1
#2
#3
#4
#5
