REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan Nuzulul Quran pada Rabu (20/5) malam lalu, punya makna penting bagi kader Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Arwani Syaerozi selaku Wakil Ketua Umum Bidang Agama dan Sosial Masyarakat Hanura mengatakan, semangat menumbuhkan sikap bersatu, hidup rukun, tanpa melihat perbedaan suku, budaya, bahasa, dan agama harus terpatri dalam hati nurani rakyat Indonesia. Khususnya, kader Partai Hanura.
"Kitab suci Alquran menjelaskan itu semua," kata Arwani mewakili Ketua Umum DPP Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) dalam rilisnya, Kamis (21/5).
Sementara itu, dai millenial Gus Miftah dalam tausiyahnya di hadapan pengurus, kader dan simpatisan Partai Hanura, berpesan agar semua elemen bangsa selalu mengedepankan hati nurani atas akal intelektual.
Hal ini, terang Gus Miftah, sesuai isi surat Al-Alaq yang pertama kali diturunkan dalam Alquran. "Ada kalimat, 'Bacalah dengan Nama Tuhanmu'. Ini adalah sebuah pesan dahsyat terkait hati dan akal," kata Dai yang bernama lengkap KH. Miftah Maulana Habiburrahman tersebut.
Gus Miftah juga berpesan agar seluruh masyarakat Indonesia selalu sabar dan optimis dalam menjalani hidup di masa-masa sulit wabah Covid-19. "Sebagaimana orang berpuasa, sabar menahan lapar dahaga. Karena meyakini waktu maghrib pasti tiba. Kita pun harus sabar dan optimis menghadapi wabah Corona. Karena yakin, adanya solusi dan pertolongan dari Allah SWT," tegas Gus Miftah.
Untuk diketahui, seremonial secara daring ini disiarkan langsung melalui fanpage Facebook @OfficialHanura. Puluhan ribu pengurus, kader dan simpatisan partai berwarna "Kuning Kunyit" ikut berpartisipasi dalam acara ini. Sebanyak 30 ribu lebih warganet turut serta menyaksikan acara ini. Serta menjangkau lebih dari 98 ribu pengguna media sosial Facebook.