REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG— Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau umat Islam di daerah setempat menunda melakukan mudik Idul Fitri (Lebaran) 1441 Hijriyah. Hal ini guna mencegah penyebaran virus corona jenis baru penyebab Covid-19.
“Bagi umat Islam yang ingin mudik Idul Fitri di NTT kami imbau agar ditahan dulu untuk kali ini, mungkin bisa di tahun depan karena kondisi saat ini tidak memungkinkan,” kata
Ketua MUI NTT, KH Abdul Kadir Makarim, dalam pernyataan di Kupang, Rabu (21/5).
Abdul Kadir Makarim juga meminta agar bila ada warga yang melakukan mudik ke NTT tetap mengikuti protokol pencegahan Covid-19 yang sudah ditetapkan pemerintah.
“Saudara-saudara kita yang dari luar juga agar memiliki kesadaran untuk memeriksa kesehatan supaya jangan sampai kita tidak sadar tetapi membawa penyakit dari luar,” katanya.
Dia mengatakan di tengah pandemi Covid-19 ini para tokoh agama juga memiliki kewajiban untuk selalu mengingatkan umat agar lebih berhati-hati.
Melalui masjid-masjid, kata dia, umat Islam di NTT juga terus diimbau menaati berbagai protokol pencegahan Covid-19 yang ada.
“Kami sudah imbau agar saat sholat juga tidak usah di masjid namun sebaiknya di rumah saja untuk menghindari kerumunan orang dan juga protokol lainnya yang perlu ditaati bersama,” katanya.
Dia menambahkan, pandemi Covid-19 ini merupakan masalah bersama dan tidak mengenal suku, agama, ras, dan golongan apapun.
“Untuk itu mari kita semua bersatu padu, bersinergi menjalankan semua protokol yang ada sehingga penyebaran penyakit ditekan agar pandemi ini bisa berlalu dan kita bisa kembali berkativitas seperti biasa," ujar dia.