REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Bulan Ramadhan merupakan bulan paling suci dan menjadi momen untuk fokus pada kegiatan spiritual. Namun demikian, Ramadhan juga bisa menjadi momen yang menguras waktu.
Sebab di bulan mulia ini juga menjadi momen pembaruan diri dari berbagai kesibukan sehari-hari, dari mulai keluarga hingga karier dan spiritualitas. Dengan jadwal yang difokuskan lebih banyak untuk ibadah, tentu perlu dilakukan penjadwalan ulang agar urusan keluarga, karier dan ibadah tetap seimbang.
Mengatur ulang waktu selama Ramadhan juga dilakukan seorang guru sekolah di Riyadh, Arab Saudi, Abdullah Al-Jasser. Kepada Arab News, Al-Jasser mengatakan di bulan Ramadhan, mereka perlu menjadwalkan kegiatan harian, terutama karena selama bulan ini jam makan berbeda. Ia mengatakan, mengatur waktu dengan bijak akan membuatnya merasa telah memenuhi tujuannya.
Al-Jasser menghabiskan harinya dengan membaca Alquran dan menunaikan sholat. Dia kemudian bersiap untuk berbuka puasa. Di bulan Ramadhan, makan telah direncanakan sehari sebelumnya dengan menu apa. Karena itu, dia tidak repot-repot di dapur dan membuang waktu memikirkan apa yang akan dibuat untuk menu berbuka.
"Pada saat matahari terbenam (waktu berbuka), seluruh keluarga bertemu untuk berbuka puasa dan malam-malam kami diisi dengan ibadah, membaca Alquran dan menyatu dengan Allah," kata Al-Jasser, dilansir di Arab News, Senin (18/5).
Sementara itu, seorang ibu dari empat anak sekaligus seorang komentator dan penulis, Marwa Alamasi, mengatakan menjalani karantina di tengah pandemi virus corona saat ini adalah elemen baru dari program Ramadhannya tahun ini. "Saya menerimanya dengan positif dan ingin menginvestasikan waktu saya antara merawat keluarga saya dan mempraktikkan ibadah dan sunnah selama bulan penuh berkah ini, yang pasti akan mengurangi dampak isolasi sosial saat ini," kata Alamasi.
Seperti banyak orang, hari Alamasi difokuskannya meraih ketenangan melalui membaca Alquran dan menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. Sementara waktu malam ia habiskan mengembangkan keterampilannya sebagai komentator suara, produksi video dan kreativitas, dan menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama anak-anak serta suaminya.
Ramadhan juga kerap menjadi bulan ketika orang meluangkan waktu memperbarui rasa keseimbangan dalam hidup dan mendapatkan kebiasaan yang baik. Tidak jarang Ramadhan jadi momen yang baik memulai diet seimbang yang sehat dan berolahraga. Di samping itu, Ramadhan juga jadi momen memperbarui hubungan dengan orang lain dan diri sendiri.
Bagi banyak orang, acara buka puasa adalah ketika makanan atau camilan manis tiba. Sulit memang mengendalikan diri untuk mengonsumsi makanan yang manis tatkala berbuka. Padahal, konsumsi gula berlebih hanya memberikan kesenangan sementara.
Seorang karyawan perusahaan swasta, Farah Mahana, mengingatkan ketika mengonsumsi permen. Ia mengakui, setelah seharian berpuasa, tidak ada yang memuaskan nafsu makan seperti pesta gula.
"Permen dan makanan manis adalah makanan favorit selama bulan ini. Jangan membatasi diri untuk tidak menikmatinya, tetapi jangan berlebihan dan memanjakan diri seperti orang gila," ujarnya.
Mahana lantas mengungkapkan soal beban kerjanya selama Ramadhan. Ia mengatakan, beban kerjanya selama bulan suci ini biasanya ringan. Terutama dengan keadaaan wabah saat ini.
Ia biasa mengisi waktu dengan menjadwalkan lebih banyak latihan, membaca Alquran dan menambah beberapa makanan bergizi sehat ketimbang makanan goreng yang biasa dikonsumsi selama Ramadhan. Dengan dua anak kecil, ia berharap Ramadhan dapat memenuhi kebutuhan baik untuk dirinya dan keluarganya.
"Kata untuk hari ini adalah keseimbangan dalam segala hal untuk bulan yang menyenangkan dan semoga tahun ini juga," tambahnya.