REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly mengatakan pada Ahad (17/5), akan memperketat pembatasan selama liburan Idul Fitri untuk mencegah penyebaran virus corona. Mesir akan memajukan jam malam empat jam menjadi pukul 17.00 WIB.
Mesir juga menghentikan transportasi umum dari 24 Mei selama enam hari selama liburan Idul Fitri. Dilansir di Arab News, Senin (18/5), Madbouly mengatakan, toko-toko, restoran, taman dan pantai akan ditutup untuk liburan panjang di akhir bulan suci Ramadhan. Kemudian pembatasan pergerakan warga akan tetap berlaku setidaknya dua pekan setelahnya.
Mesir telah melaporkan 11.719 kasus virus corona, termasuk 612 kematian. Peningkatan harian dalam jumlah kasus telah meningkat, karena pemerintah sedikit mengurangi jam malam dan langkah-langkah lainnya. Kementerian Kesehatan menyatakan, jumlah kasus meningkat 491 pada Sabtu (16/5).
Madbouly mengindikasikan mungkin ada pembukaan kembali bertahap dari beberapa kegiatan termasuk klub olahraga dan restoran mulai pertengahan Juni. Selain itu, pembukaan kembali tempat ibadah juga akan dipertimbangkan.
Setelah Idul Fitri, jam malam akan berlangsung dari pukul 20.00 hingga 06.00, seperti yang terjadi sebelum Ramadhan. Madbouly mengungkapkan, siapa pun yang memasuki ruang tertutup dengan warga lain atau menggunakan transportasi umum akan diminta mengenakan masker. Di samping itu, pemerintah kini tengah bekerja memproduksi masker yang bisa dicuci untuk penggunaan umum.