REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hari ke-17 di bulan suci Ramadhan diperingati sebagai malam Nuzulul Quran atau malam turunnya Alquran untuk seluruh umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Menteri agama (Menag), Fachrul Razi mengajak umat Islam menjadikan Nuzulul Quran sebagai momentum memperkuat kepedulian.
"Mari jadikan semangat Nuzulul Quran untuk meneguhkan momentum untuk bersatu dan saling peduli," kata Fachrul melalui pesan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (9/5) malam.
Menag mengatakan, saat ini bangsa Indonesia sedang dihadapkan pada ujian berupa pandemi virus corona atau Covid-19. Maka kebersamaan dan ketaatan atas komitmen bersama yang diajarkan Alquran adalah modal serta solusi bagi permasalahan bangsa termasuk dalam mengatasi wabah Covid-19.
Menag optimistis wabah Covid-19 bisa segera diatasi. Alquran mengajarkan bahwa Allah tidak akan memberi cobaan yang umat tidak kuat memikulnya.
"Laa yukallifullaahu nafsan illa wus'ahaa, Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya," ujar Menag mengutip Surah Al-Baqarah ayat 286.
Menag menambahkan, sebagai kitab suci, Alquran memiliki arti penting bagi umat Islam. Alquran adalah pedoman hidup umat Islam. Karenanya Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya memfasilitasi masyarakat untuk dapat memahami Alquran. Salah satunya dengan terus menerbitkan terjemah dan tafsir Alquran dalam berbagai bahasa daerah.
Tujuannya untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia di berbagai daerah yang hanya memahami bahasa daerahnya. Sehingga mereka bisa paham kitab sucinya secara mendalam.
"Alquran adalah pembeda antara yang hak dan yang bathil, sumber petunjuk untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, peringatan Nuzul Quran menjadi momentum untuk memahami pesan Alquran dan mengamalkannya sebagai pedoman dalam membangun peradaban yang unggul, maju dan mulia," jelas Menag.