Donor Darah Saat Puasa Ramadhan, Apa Hukumnya?

Red: Nashih Nashrullah

Kamis 07 May 2020 09:36 WIB

Pendonor darah harus kondisi sehat saat berpuasa Ramadhan.[ilustrasi] Warga relawan mendonorkan darah usai salat tarawih di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Utara. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad Pendonor darah harus kondisi sehat saat berpuasa Ramadhan.[ilustrasi] Warga relawan mendonorkan darah usai salat tarawih di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta memastikan donor darah di bulan Ramadan tidak membatalkan puasa.

"Hukum makruh pun hilang karena tingginya kebutuhan terhadap stok darah saat ini. Sehingga tidak apa-apa mendonorkan darah saat berpuasa," kata Ketua Komisi Fatwa MUI DKI Jakarta, KH Zulfa Mustofa, di Jakarta, Rabu (6/5).

Baca Juga

Zulfa menganjurkan pendonor harus dalam keadaan sehat sehingga donor darah yang telah dilakukannya tidak menyebabkan lemas berlebih.

"Boleh saja berdonor darah. Asalkan masih kuat (sehat) tidak mengganggu puasa," ujar Zulfa.

Pemerintah Kota Jakarta utara bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara menggalakkan program donor darah, dikarenakan kurangnya ketersediaan darah selama pandemi virus corona (Covid-19).

Donor darah sukarela itu digelar di 31 kelurahan. Setiap kelurahan ditargetkan mendapatkan 50 pendonor atau kantong darah. 

Sementara Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat mengajak masyarakat di Tanah Air agar tidak takut melakukan donor darah saat pandemi Covid-19, sebab protokol kesehatan dipastikan terlaksana dengan baik.

"Memang diakui ada masyarakat masih takut dan ini yang terus kita edukasi, baik itu dengan menggunakan masker saat donor darah serta sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir," kata Kepala Divisi Palang Merah Remaja (PMR) dan Relawan PMI Pusat Exkuwin saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Ajakan tersebut disampaikan mengingat stok darah di PMI pusat yang masih kurang disebabkan pandemi COVID-19. Bahkan kata dia, saat awal-awal kemunculan virus tersebut stok darah di PMI sempat mengalami penurunan hingga 70 persen. "Namun saat ini sudah mulai naik dengan sejumlah upaya yang dilakukan PMI walaupun jumlahnya masih kurang," ujarnya.